Toba, Lintangnews.com | Pengawalan pelestarian Kawasan Geopark Caldera Toba, dilaksanakan tim Caldera Unesco Global Geopark (CUGG) Danau Toba.
Ini untuk memastikan kelestarian Sumber Daya Alam (SDA) nya dan hutan lindung, khususnya di Geosite Taman Eden Seratus, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba.
Penyadapan pohon yang diduga tidak sesuai prosedur, dapat merusak ekosistim kawasan Geopark Caldera Toba. Sebab koakan yang dilakukan terlalu rapat, sehinga dapat menyebabkan matinya pohon, sehingga suatu saat kawasan hutan menjadi tandus.
Menurut General Manager UGG Danau Toba, Hidayawati, penyadap getah pinus lebih mementingkan keuntungan pribadi, ketimbang kelestarian pohon dan habitat suaka marga satwa di hutan lindung, yang merupakan salah satu Geosite Geopark Caldera Toba yaitu, di Taman Eden 100.
“Jarak koakan yang terlalu dekat pada pohin pinus dapat menyebabkan resiko matinya pohon. Selain itu entah apa dasarnya pekerja penyadap menebang pohon alam yang ada,” sebut Hidayawati, Jumat (28/8/2020).
Dirinya juga mengajak bersinergitas untuk melestarikan alam. Ini agar kelestarian SDA dan habitat suaka marga satwa tidak punah dari kawasan Unesco Global Geopark Danau Toba yang telah ditetapkan. (Asri)
Tonton videonya :
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=5pxqvCsxW2k[/embedyt]
