Ini Pesan Wali Kota Tebingtinggi di Pertemuan Pembinaan KLA Tahun 2019

Tebingtinggi, Lintangnews.com | Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan dalam hal ini diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Muhammad Dimiyati membuka secara resmi pertemuan pembinaan Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2019, Selasa (19/3) di Gedung Hj Sawiyah.

Hadir dalam kegiatan itu, narasumber Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Utara, Nurlela, Kabid Bidang Pemenuhan Hak Anak, Marhamah, Kepala BNNK, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Camat dan Lurah, Tokoh Agama dan masyarakat.

Dalam sambutan Wali Kota yang disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan mengatakan, Tebing tinggi mempunyai visi untuk menjadikan Kota Jasa dan Perdagangan yang cerdas, layak, mandiri, sejahtera dengan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.

Umar Zunaidi mengatakan tentang Peraturan Menteri Dalam (Permendagri) Nomor 130 Tahun 2018, dikatakan orang merupakan dana Kelurahan tetapi. Sebenarnya itu bukan dana Kelurahan, karena beda dengan dana Desa. Ini tentang pembangunan sarana, prasarana dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan.

“Dalam pasal 2-8 memberi peluang kepada lurah untuk mengelolanya. Di mana dimaksudkan Kelurahan layak anak pada semua sisi pembangunan bisa dilakukan,” ujar Wali Kota.

Pasalnya, di pasal 7 sudah jelas siapa yang merumuskan yaitu elemen masyakat sebagai pendamping dan ikut bermusyawarah bagaimana menjadikan Kelurahan layak anak, dengan menggunakan anggaran itu, tetapi tetap berpedoman kepada Permendagri Nomor 130 Tahun 2018.

Narasumber Nurlela menjelaskan tentang yang dimaksud dengan percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak. Nantinya di tahun 2019 ini pada tanggal 22-23 apabila Tebingtinggi mendapat apresiasi sebagai kota layak anak .

“Nantinya kita akan menerimanya di Sulawesi dan disitulah nanti Hari Nasional Anak diadakan dan mudah-mudahan bersinerg. Tebingtinggi akan mendapatkan apa yang selama ini diimpi-impikan untuk tahun 2019 menjadi KLA.

Dirinya juga berpesan kepada para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya. “Jangan dibiarkan begitu saja, kita sebagai orang tua harus tau tujuan dan berteman dengan siapa saja anak-anak kita, jangan sampai mereka salah jalan,”  Nurlela.

Karena menurutnya, anak adalah investasi bangsa, penyambung kedepannya menggantikan yang saat ini, bukan hanya membangun infrastruktur, juga SDM anak yang selama ini selalu dilupakan. (zai)