Taput, Lintangnews.com | Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan menyambut kunjungan Ketua MPR-RIpEMK (Bamsoet) untuk menjadi narasumber pada sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan, Tarutung, Jumat (7/2/2020).
“Saat ini ada tiga hal strategis dalam mempercepat pembangunan di Tapanuli Raya. Pertama adalah pembangunan jalan tol dari Danau Toba hingga Tapanuli Tengah, sehingga wisatawan mudah menuju Nias. Membuka dan membangun jalan menuju kawasan Sei Mangke yang dekat dengan Kecamatan Garoga, serta pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya,” ujar Nikson.
Menurutnya, dengan adanya Universitas Negeri Tapanuli Raya kelak akan melahirkan pemimpin di Indonesia. Nikson berharap, mimpi ini dapat segera terwujud dan tinggal menunggu ketokan palu dari pemerintah pusat.
“Saya berharap kiranya kunjungan Ketua MPR ini akan dapat mempercepat pembangunan di Taput,” sebutnya.
Usai sambutannya, Bupati langsung menyerahkan berkas permohonan pendirian Unversitas Negeri Tapanuli Raya di Taput kepada Ketua MPR dan ditandatangi sebagai bentuk dukungannya.
Sementara itu, Bamsoet memberikan dukungan atas keberadaan Universitas Negeri di Tapanuli nantinya. Dia menilai, hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka percepatan pembangunan di kawasan Danau Toba dan sekitarnya.
Dalam paparannya, Bamsoet menjelaskan Empat Pilar Kebangsaan yang dimaksud adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai Simbol Negara serta Tap MPR tentang NKRI sebagai bentuk negara.
“Indonesia ini milik kita semua, semangat yang DIkobarkan hari ini tetap dijaga dan dirawat dengan semangat kesatuan dan persatuan. Harap diingat kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan memiliki makna multidimensi. Bukan sekadar kewajiban MPR RI untuk melaksanakanya,” ucap Bamsoet.
Disela-sela paparannya, Bamsoet juga mengenakan jaket bomber Ulos Batak pemberian Satika Nikson Nababan yang menjelaskan bagaimana memacu percepatan pembangunan kawasan Danau Toba.
“Salah satu caranya, bagaimana kita menjual pariwisata Danau Toba ditopang dengan infrastruktur yang baik. Kita sudah memiliki Bandara Internasional Silangit yang masih perlu dikembangkan,” sebutnya.
Dirinya juga meminta pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kementrian Agama untuk mengalih fungsikan Institut Agama Kristen menjadi Universitas Negeri Tapanuli.
Bamsoet juga mengaku, dirinya merasa senang dengan pemberian pakaian lengkap adat Batak Toba yang diserahkan para tokoh Lembaga Adat Dalihan Natolu dan mengucapkan terima kasih.
“Hagagalon dibahen dua hal, ima jolma na marpikkir ale dang mangulahon dohot jolma na mangulahon ale dang marpikkir,” ucap Bamsoet diakhir paparannya dengan logat yang agak tersendat dan langsung disambut tepuk tangan serta tawa para hadirin.
Pelaksanaan sosialisasi ini juga dihadiri Ketua DPRD Taput, Poltak Pakpahan, Forum Koodinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua TP PKK Taput, Satika Nikson Nababan, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Desa (Kades), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Ketua Komite Masyarakat Danau Toba, Edison Manurung. (Pembela)