LSM KPK RI Tuding Wakil Wali Kota Tebingtinggi Terlantarkan Pasar Kain

Tebingtinggi, Lintangnews.com | Prihatin, selama 2 tahun aset Pemko Tebingtinggi bernilai puluhan miliar dalam pembangunan Pasar Kain di Jalan MT Haryono kini belum sepenuhnya berfungsi sejak dibangun.

Bahkan banyak pedagang yang berjualan di kaki lima. Sementara kios di Pasar Kain banyak yang kosong kini ditelantarkan.

Sumber informasi dari Dinas Perdagangan (Disperindag) Pemko Tebingtinggi, Rabu (17/6/2020), jika jumlah kios di seluruh gedung Pasar Kain ada sebanyak 257 unit. Sementara yang ditempati 170 unit kios, sedangkan yang kosong di lantai 2 dan 3 ada 87 kios.

Menyikapi kondisi itu, Ketua LSM KPK RI Tebingtinggi, Fahmi Ismail menyayangkan gedung modren Pasar Kain tidak difungsikan sebagaimana mestinya, justru terancam mubazir dalam waktu dekat ini.

“Akibat kosongnya pedagang di lantai 2 dan 3 Pasar Kain telah merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tebingtinggi. Selain itu, saat ini banyak pedagang berjualan di jembatan Patimura sementara kios di Pasar Kain tidak ditempati,” sebut Fahmi.

Kemungkinan sebut Fahmi, kondisi Pasar Kain yang melompong hingga saat ini akibat Ketua Tim Relokasi, Oki Doni Siregar yang juga Wakil Wali Kota tidak memiliki rasa tanggung jawab (sense of accuntability) terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat Tebingtinggi.

“Disayangkan sebagai pejabat publik yang juga Ketua partai politik (parpol) seharusnya pro rakyat. Tetapi ini tidak memikirkan kepentingan rakyat,” ujar Fami.

Ironisnya lagi, pembagian kios yang dilakukan tim relokasi tidak transparan. Bahkan seorang pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kain, Maida Malau tidak mendapatkan kios setelah dilakukan renovasi.

Fahmi menuturkan, masalah ini sudah dilaporkan kepada Wali Kota dan Ketua DPRD, namun belum disikapi karena masih tanggungjawab Ketua Tim Relokasi Pasar Kain.

“Kita meminta agar pembagian dan penempatan pedagang Pasar Kain dikocok ulang dan sebaiknya masalah relokasi pedagang diserahkan ke Disperindag,” tegas Fahmi, sembari mengatakan disinyalir ada permainan dalam relokasi pedagang Pasar Kain, sehingga hal ini bisa terjadi. (Purba)