Menko Marves Bantah Bantah Program Food Estate Humbahas Disebut Gagal

Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Humbahas, Lintangnews.com | Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), guna meninjau dan melihat secara langsung lokasi pelaksanaan program food estate hortikultura yang berada di Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Kamis (26/1/2023) lalu.

Dikutip dari pemberitaan salah satu media, Anggota Komisi IV DPR, Mindo Sianipar menegaskan, food estate harus segera dievaluasi.

Menurut politisi PDI-Perjuangan itu, proyek yang direncanakan menjadi lumbung pangan nasional itu, saat ini kondisinya berantakan atau amburadul. Sehingga perlu untuk dievaluasi secara menyeluruh.

“Harus evaluasi total. Pemerintah harus jujur mengkoordinir masyarakatnya. Kalau tetap masih seperti saat ini amburadul,” kata Mindo saat diwawancarai wartawan di Bandara Internasional Silangit usai melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Humbahas, Jumat (27/1/2023).

Lebih lanjut anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VIII itu menjelaskan, ada informasi sepihak yang menyatakan program food estate di Humbahas berhasil.

Namun pada kenyataannya, kata Mindo, setelah mereka melakukan kunker selama 2 hari (Kamis-Jumat, 26-27/1) untuk meninjau perkembangan atau progres dari poyek lumbang pangan itu, ternyata bertolak belakang dengan informasi tersebut. Menurutnya, food estate di Humbahas ternyata gagal.

“Cerita panjang sudah berhasil. Apa yang berhasil? Tidak ada yang berhasil,” pungkasnya di hadapan rombongan Komisi IV DPR RI yang lainnya, seperti Djarot Saiful Hidayat (PDI-Perjuangan) Maria Lestari (PDI-Perjuangan), KRT Darori Wonodipuro (Partai Gerindra), Sulaiman L Hamzah (Partai NasDem), Edwar Tannur (PKB) dan Slamet (PKS).

Menanggapi hal itu, Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membantah pernyataan Komisi IV DPRD yang menilai program food estate di Humbahas gagal atau amburadul.

“Apasih yang gagal? Siapa bilang gagal,” tanya Luhut saat diwawancarai wartawan, Sabtu (28/1/2023) di sela-sela kunjungannya ke proyek Taman Sains Teknologi Herbal (TSTH), bertempat Desa Aeknauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas.

Menurut Luhut, gagal atau tidaknya program food estate yang menjadi lumbung pangan nasional itu agar ditanyakan kepada petani bukan ke orang lain.

“Yang ditanya petaninya dong, jangan yang lain. Petaninya bilang apa? Kalau petaninya bilang happy. Orang Komisi IV datang kemari katanya gagal, tanya saja Van Basten,” ucap Luhut.

Dia menjelaskan, dalam program di Humbahas ini diharapkan kepada petani perlu pembelajaran. Dan itu, tambahnya, butuh paling lama 2 tahun atau 5 kali tanam untuk proses tanah lebih matang.

“Semua kan tidak sulap, jadi kita jalan, tetapi sekarang yang sudah ditanam hampir 2 tahun kan hasilnya sudah mulai bagus,” pungkasnya.

Disinggung harapannya kepada DPRD Humbahas, Luhut menyampaikan agar mendukung petaninya. Karena, DPRD beruntung rakyatnya sejahtera.

“Ya harapan kita, dukung lah mereka, beruntung karena rakyat nya diberikan sejahtera,” kata Luhut.

Dia juga berpesan, agar menyampaikan informasi dengan benar. “Jangan menyiarkan berita yang tidak benar. Jadi, cek ricek and cek again, saya titip itu saja sama kalian,” pungkas Luhut. (JS)