Siantar, Lintangnews.com | Pengurus Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Siantar menggelar rapat koordinasi (rakor) dan persiapan Musyawarah Cabang (Muscab) ke XI, Kamis (1/8/2019).
Rapat itu berlangsung di kantor Sekretariat MPC PP Kota Siantar, Jalan Narumonda Bawah No 80, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur.
Rapat yang dihadiri Ketua PP Siantar, Ronald Darwin Tampubolon, Sekretaris, Jimmy Gultom dan segenap pengurus itu guna pembentukan panitia Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) yang bertugas melaksanakan Muscab pemilihan kepengurusan MPC periode 2019 -2023.
Dari rapat yang digelar, akhirnya disepakati Muscab ke XI PP Siantar akan digelar pada tanggal 14 Agustus 2019 mendatang. Rapat juga melakukan pemilihan dan pembentukan struktur kepengurusan SC dan OC Muscab.
Akhirnya diperoleh kesepakatan, untuk kepengurusan SC dipimpin Ketua, Julham Situmorang, Wakil Ketua, Jannes Simangunsong, Sekretaris Cinco Purba dan anggota Faisal Kotto.
Sementara untuk kepengurusan OC, Ketua Langgiung Siahaan, Wakil Ketua Jhon Panjaitan, Sekretaris Rahmad Manik dan Bendahara Ruben Sabar Siallagan.
Rapat itu juga membahas tentang rencana pelaksanaan tekhnis pelaksanaan Muscab, tata tertib (tatib), penentuan lokasi acara, hingga rencana anggaran biaya pelaksanaan kegiatan.
Ronald berharap, hendaknya melalui Muscab ini kepengurusan yang baru semakin membawa organisasi PP Siantar ke arah yang lebih baik lagi.
“Kedepan organisasi ini harus lebih bergerak aktif dan berperan serta dalam setiap gerak pembangunan di daerah, bersinegi dengan pemerintah dan harus kritis terhadap kebijakan kebijakan yang tidak pro kepada kepentingan rakyat,” paparnya.
Dia juga menyebutkan, Muscab ini merupakan amanah organisasi yang harus dilakukan dalam waktu 4 tahun sekali. Menurutnya, ada 3 hal penting dalam pelaksanaan Muscab yakni, melakukan evaluasi yang sudah dilakukan dan dicapai pengurus masa bakti 2015-2019. Selanjutnya menyusun program 2019-2023 dan memilih Ketua PP Siantar masa bakti 2019-2023.
Ronald menambahkan, PP dilahirkan bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau partai, tetapi panggilan sejarah dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
“Jajaran PP juga harus mendapatkan pendidikan kaderisasi dan terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan seluruh kadernya,” sebut Ronald mengakhiri. (rel)
