
Humbahas, Lintangnews.com | Kelompok Tani (Poktan) Ria Kerja kembali sumringah.
Pasalnya, hasil panen bawang putih pada program Food Estate di Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas (Humbang Hasundutan) mampu menghasilkan 2,1 ton dari luas lahan 0,3 hektar.
Ketua Poktan Ria Raja, Amintas Lumbangaol membenarkan panen bawang putih mereka cukup membuat bahagia.
Karena baru kali ini hasil panen bawang putih mereka meningkat. Dimana, dengan luasan lahan 0,3 hektar saja bisa menghasilkan 2,1 ton. Dari hasil sebelumnya mencapai 4,5 ton per hektar.
“Kami beruntung, karena hasil panen meningkat. Bayangkan di lahan 0,3 hektar bisa mencapai 2,1 ton. Artinya, sudah lebih naik lagi, kalau 1 hektar berarti sudah mendapatkan hasil sekitaran 7 ton basah,” ungkapnya didampingi petani lainnya, Rein Siregar saat disambangi di lokasi, Rabu (1/3/2023).
Dikatakan, keberhasilan penanaman ini tidak terlepas dari kerja sama mereka ke pihak PT Parna Raya. Dimana, PT Parna Raya membantu dengan cara membeli hasil panen dari petani pemilik lahan.
PT Parna Raya juga ikut membantu petani dalam sarana dan prasarana, mulai pengelolaan hingga pupuk.
Tidak hanya itu, PT Parna Raya ini juga ikut membayar petani dengan besaran Rp 80 ribu per hari dalam mengelola pertanian dil ahan pertanian miliknya sendiri.
“Jadi beruntung kerja sama dengan PT Parna Raya. PT Parna Raya membayar pekerja, pupuk hingga biaya pengolahan lahan,” ungkapnya.
Menurutnya, sejak lahan tidur di daerahnya menjadi program nasional dibuka oleh Presiden, Joko Widodo, ada perubahaan dirasakan masyarakat petani. Ini karena program tersebut mampu memberikan perubahaan dengan mendongrak roda perekonomian petani.
“Sarana diberikan pemerintah. Kami juga diberikan kerja sama dengan pihak perusahaan, hanya dalam untuk suksesnya kan belum ada 100 persen , itu kan biasa,” paparnya.
Adanya sorotan program lahan Food Estate disebut gagal, sehingga Wakil Bupati, Oloan Paniaran Nababan saat berkunjung menyebutnya gagal dan mangkrak, Amintas membantahnya.
“Siapa yang bilang gagal? Siapa yang bilang mangkrak? Kami tidak setuju, tanya lah langsung ke kami , kalau mau tau sebenarnya,” tegasnya.
Lanjut dia, seharusnya Wakil Bupati berterima kasih kepada Presiden atas program lumbung pangan ini ada di Humbahas yang sangat membantu petani lokal.
“Minggu depan kita akan panen kentang. Kita harap, yang bilang gagal dan mangkrak agar datang dan bersama-sama untuk ikut panen,” tukas Amintas.
Dia juga mengaku, miris melihat cara Wakil Bupati memainkan bawang putih dalam permainan lato-lato.
“Itu sama saja menghina kami para petani. Kami sudah capek bertani, tetapi jangan hina kami dengan cara seperti itu,” ungkapnya mengakhiri. (JS)