Pelantikan Anggota DPRD Siantar Diwarnai Aksi Unjuk Rasa, 6 Mahasiswa Diamankan

Siantar, Lintangnews.com | Sebanyak 30 orang anggota DPRD Kota Siantar periode 2019-2024 dilantik, Senin (2/9/2019) di Gedung Harunguan, Jalan Adam Malik, Kecamatan Siantar Barat.

Sebanyak 30 anggota dewan yang dilantik tampak mengggunakan pakaian berwarna hitam. Panitia juga menyediakan tenda dengan layar televisi di samping gedung bagi tamu undangan yang tak bisa masuk ke gedung acara.

Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD periode 2014-2019, Mangatas Silalahi. Saat pembukaan, politisi Golkar tersebut mengatakan, rapat paripurna digelar berdasarkan 2 keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

Pertama, keputusan peresmian atau pemberhentian anggota DPRD periode 2014-2019. Dan kedua, peresmian atau pengangkatan anggota DPRD periode 2019-2024.

Setelah pembukaan dan pembacaan sumpah, sidang dilanjutkan dengan pengumuman pimpinan sementara DPRD Siantar. Politisi PDI-Perjuangan, Timbul Lingga menjadi Ketua DPRD Siantar.

Hanya saja, di sela-sela pelantikan anggota DPRD Siantar, Aliansi Mahasiswa Siantar Simalungun (AMSS) mengelar aksi unjuk rasa tepat di depan kantor yang beralamat di Jalan Adam Malik itu.

Kordinator Aksi, Gading Simangungsong mengatakan, aksi unjuk raza ini sebagai pesan kepada anggota DPRD terpilih agar menjalankan tugas pokok dan fungsi legislatif.

“DPRD sebagai lembaga legislatif seyogianya mendengar dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Kami meminta DPRD setelah dilantik agar menjalankan tugasnya dan mengawasi kasus korupsi dan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Siantar,” ujar Gading.

Adapun poin tuntutan AMSS antara lain, Penuntasan rancangan peraturan daerah yang tidak dapat dituntaskan DPRD periode sebelumnya. Pengoptimalan tugas fungsi pengawasan sebagai amanah rakyat.  Serta mengevaluasi kebijakan eksekutif Wali kota Siantar dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terjaring korupsi.

Sekitar puluhan mahasiswa berkumpul di sekitar gedung DPRD Siantar. Hanya saja, aksi unjuk rasa berujung chaos atau ricuh. Sebanyak 6 orang mahasiswa sempat diamankan oleh pihak Kepolisian. (Elisbet)