Pra Musrenbang RPJMD 2024 Zona Dataran Tinggi, Susanti Pakai Bulang Sulappei, Gubsu Pakai Gotong Parhorja

Wali Kota Siantar, Susanti Dewayani memakai Bulang Sulappei dan Gubsu, Edy Rahmayadi memakai Gotong.

Siantar, Lintangnews.com | Wali Kota Siantar, Susanti Dewayani memakai Bulang Sulappei dalam pembukaan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD) Tahun 2024 Provinsi Sumatera Utara Zona Dataran Tinggi, di Hotel Horison Kota Siantar, Jumat (17/3/2023).

Seperti diketahui, Bulang Sulappei merupakan Bulang ciri khas dari Kabupaten Simalungun. Kain Bulang ini jika dilihat sekilas memang terkesan mirip dengan Ulos, namun penggunaannya yang berbeda. Kain ini unik, karena hanya digunakan oleh kaum perempuan saja dan dipakai di bagian kepala.

Biasanya masyarakat menggunakan kain Bulang Bah Sulappei saat beraktivitas di rumah, maupun ke luar rumah. Sedangkan untuk acara pesta adat, kain Bulang biasanya digunakan pada saat menikah maupun menghadiri upacara adat.

Susanti dalam sambutannya menyampaikan, sebagai satu-satunya kota di Zona Dataran Tinggi, Siantar sudah seharusnya menjadi pusat perdagangan dan jasa bagi 8 Kabupaten lainnya.

Apalagi di Siantar telah tersedia berbagai fasilitas dan infrastruktur, khususnya dalam upaya pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba.

Dalam hal ini, Susanti mengucapkan terima kasih, karena Siantar menjadi tuan rumah pelaksanaan Pra Musrenbang RKPD Tahun 2024 Zona Dataran Tinggi.

Dari 9 Kabupaten/Kota di Zona Dataran Tinggi Sumut, hanya Siantar yang merupakan kota.

Karena itu, lanjut Susanti, sudah semestinya Siantar menjadi pusat perdagangan dan jasa di Zona Dataran Tinggi.

Sebab sudah tersedia fasilitas dan infrastruktur, khususnya dalam upaya pengembangan KSPN Super Prioritas Danau Toba.

“Siantar Kota pendidikan. Banyak sekolah dan sarana kesehatan, selain lokasinya yang strategis,” terang mantan Direktur RSUD Djasamen Saragih itu.

Susanti menyampaikan, Siantar juga sebagai wilayah berkumpulnya pelaku ekonomi. Ditambah banyaknya sarana olahraga yang berpotensi menjadi tempat olahraga tingkat regional.

“Semoga dengan potensi Siantar, dapat menjadi peluang kerja sama daerah-daerah di Zona Dataran Tinggi Sumut,” harap alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Kata Susanti, dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Siantar berkomitmen mewujudkan Sumut aman, nyaman dan bermartabat.

Sedangkan usulan yang disampaikan antara lain, revitalisasi Stadion Sangnaualuh, rehabilitasi Jalan Patuan Anggi dan Jalan Justin Sihombing, pembangunan instalasi pengelolaan lumpur tinja, SMA Plus dan lainnya.

“Semoga usulan kami mendapat perhatian dari pak Gubernur. Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah memberikan perhatian, seperti revitalisasi Lapangan Adam Malik,” terang Susanti.

Di akhir sambutannya, Susanti memperkenalkan penutup kepala yang dikenakan Gubsu, Edy Rahmayadi dan dirinya, yang merupakan pakaian adat Simalungun.

Penutup kepala yang dikenakan Edi disebut Gotong Parhorja. Dan yang dikenakan Susanti disebut Bulang Sulappei. Keduanya berfungsi untuk melindungi kepala saat bekerja.

Sedangkan yang diikatkan di pinggang, disebut Hiou Pamotting, yang bermakna agar kuat bekerja, semangat dan tidak mengeluh.

Edy dalam sambutannya menyampaikan, Sumut dibagi 4 zona yaitu, Zona Kepulauan, Zona Dataran Tinggi, Zona Pantai Timur dan Zona Pantai Barat.

Potensi wilayah Zona Dataran Tinggi, lanjutnya, harus dikelola tepat guna. Karena ada pemerintah, mulai Kecamatan hingga Gubernur.

“Jadi jangan saling menyalahkan, tetapi mari bergandengan tangan,” ajak Edy, seraya menambahkan di dalam Pra Musrenbang disepakati pekerjaan yang akan dilakukan dan menjadi prioritas.

Edy juga menyampaikan, di tahun 2024 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) memprioritaskan pertanian holtikultura. Alasannya, akibat resesi dunia akan terjadi kelangkaan pangan.

Sembilan daerah yang berada di Zona Dataran Tinggi yaitu, Kota Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

Di acara tersebut, hadir para penerima manfaat pembangunan Pemprovsu.

Acara pembukaan Pra Musrenbang ditandai pemukulan gondang oleh Edy Rahmaydi bersama Wali Kota/Bupati Zona Dataran Tinggi Sumut.

Acara pembukaan Pra Musrenbang diawali penampilan Tortor Sombah, menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh Paduan Suara Inggou Victory, penayangan video inovasi unggulan masing-masing Kabupaten/Kota dan video pencapaian Gubsu dan perayaan singkat Hari Ulang Tahun (HUT) Edy ke 62 tahun yang jatuh tanggal 10 Maret lalu.

Turut hadir, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut dan Kabupaten/Kota Zona Dataran Tinggi, Deputi Bank Indonesia (BI) Sumut, mewakili Kapoldasu, mewakili Pangdam I/Bukit Barisan yakni Dandim 0207/SML, Letkol Inf Hadrianus Yossy, pimpinan BUMN, BUMD, dan lainnya. (Rel)