Denpasar, Lintangnews.com | Perkumpulan Perjuangan Elemen Rakyat Indonesia Dan Satya Pancasila (Prasatya) Provinsi Bali berkolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dengan menyalurkan bantuan sosial berupa sembako, masker serta sejumlah dana untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali.
Pemberian bansos tersebut dilakukan di halaman Pos Terpadu Badan Kesbangpol Provinsi Bali, yang turut pula dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol, I Gusti Ngurah Wiryanata, Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, I Komang Kusumaedi, AKBP Sindar Sinaga (Polda Bali), serta pengurus DPW Prasatya Bali.
Ketua DPW Prasatya Bali Hassanuddin Amheka mengatakan, masalah kemiskinan ekstrem masyarakat tidak hanya menjadi tugas pemerintahan semata, tetapi harus bekerja sama dengan berbagai pihak dan seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dalam menangani masalah kemiskinan ekstrem tersebut.
“Perlu ada kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat, karena pemerintah tak mungkin menangani masalah kemiskinan ekstrem sendiri. Jadi, Prasatya Bali selalu hadir mendukung kebijakan dan program kerja pemerintahan yang mengentaskan kemiskinan rakyat,” ujar Hassanuddin Amheka melalui keterangan tertulisnya, Jumat (5/4/2024).
Menurut Udin sapaan akrab Hassanuddin Amheka, penanganan masalah kemiskinan ekstrem perlu dilakukan melalui program jangka pendek dan jangka panjang yang terukur dan berkelanjutan.
Penanganan jangka pendek bisa dilakukan berupa penyaluran bansos, dan bantuan dana, atau pemberian asupan gizi tambahan, sedangkan penanganan jangka panjang melalui pemulihan ekonomi warga, pemberdayaan usaha kecil, serta perbaikan sanitasi lingkungan, dan solusi lain sebagainya.
“Prasatya akan terus berkolaborasi bersama pemerintah (Kesbangpol) untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali menjadi nol persen pada 2024,” ujar Udin optimis.
Seperti diketahui, ada tiga strategi yang ditempuh pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, yakni melalui pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pengurangan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
Sementara itu, I Gusti Ngurah menegaskan, pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen pada tahun 2024. Upaya tersebut terus dilakukan dengan program “ngrombo” yang digalakkan oleh pemerintah Provinsi Bali.
“Kegiatan ‘ngrombo’ ini selalu mendapatkan dukungan dari organisasi masyarakat, paguyuban, yayasan atau secara pribadi yang memberikan bantuan berupa sembako ataupun dana sebagai salah satu upaya membantu program pemerintah Provinsi Bali dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim di Bali,” jelasnya
Ia pun berharap segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Bali berkolaborasi dengan berbagai pihak dan elemen organisasi kemasyarakatan dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem bisa terealisasi pada 2024 ini.
Perlu untuk diketahui, penyaluran bantuan dalam kegiatan ‘ngrombo’ bhakti sosial ini merupakan yang ke-36 kalinya yang dilakukan secara berkolaborasi Badan Kesbangpol Provinsi Bali dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terdaftar resmi di Badan Kesbangpol Provinsi Bali. (Edo)