Semak Menjulang Tinggi, Dana Perawatan Kebun Marihat Dipertanyakan ? 

SIMALUNGUN, Lintangnews.com | Miris melihat kondisi tanaman sawit, yang terkesan dibiarkan semak dan tidak terawat, oleh pihak menajemen PTPN IV Regional II Kebun Marihat , diduga kuat dana perawatan tersebut diselewengkan dan hanya untuk kepentingan pribadi oknum tertentu.

Pasalnya, menurut hasil pantauan awak media di lokasi areal TM 2010, terlihat dengan nyata areal yang hamparan luas dengan kondisi gawangan tanaman kelapa sawit yang tumbuhi umbi-umbian dan anak kayu yang sangat tidak wajar.

Sehingga dengan situasinya topografi ancak yang bergelombang dan berbukit tentu membuat sulit pemanen PTPN IV Regional II Kebun Marihat untuk mengeluarkan produksi, harapan pemanen tinggal di areal rendahan untuk bisa sedikit merasa lega, namun direndahan lain lagi permasalahannya, selain rendahan adalah daerah rawa yang selalu tergenang air, daerah rawa ditumbuhi oleh gulma Lompong dan anak kayu yang membuat pemanen semakin sulit untuk mengeluarkan produksi Tandan Buah Segar (TBS).

Kondisi ini memunculkan dugaan, jika areal tersebut tidak tersentuh Dongkel Anak Kayu (DAK) nya selama hampir satu tahun lamanya.

Sejalan dengan komentar salah satu karyawan panen yang tidak ingin disebut nama dan identitasnya, saat ditemui wartawan dilokasi tersebut mengatakan, bahwa daerah tersebut memang sudah ada sekitar 8 bulan tidak dikerjakan DAK nya.

“Sudah seperti inilah bang keadaannya semaknya, sulit untuk mengeluarkan produk ke Tempat Pengumpul Hasil (TPH), dan sudah ada 8 bulanan lah bang semak seperti ini,” ucap pemanen kepada wartawan, Selasa (16/09/2025)

Jika melihat kondisi dan keluhan pemanen dilokasi, sudah sewajarnya disahuti dan diperhatikan, mengingat keberhasilan Pemanen mengeluarkan produksi tergantung dari situasi arealnya, lantas jika arealnya semak seperti areal blok 7B afdeling II tersebut, bagaimana pemanen bisa lancar untuk mengeluarkan produksinya.

Sesuai dengan informasi yang didapat, dalam hal pemeliharaan pada tanaman kelapa sawit, PTPN IV sudah mengatur tentang rincian biayanya, seperti yang tertuang dalam Instruksi Kerja (IK) dari Perusahaan tersebut, tentang perawatan rutin untuk tanaman kelapa sawit yang masih produktif, lantas muncul pertanyaan diarahkan kemana biaya Dongkel Anak Kayu tersebut?

Ditambah lagi akses jalan untuk menuju ke lokasi perkebunan sangat rusak. Sama sekali seperti tidak pernah dilakukan perawatan jalan.

Dengan kejadian ini, tentunya Negara sudah dirugikan oleh oknum oknum tertentu yang mengedepankan kepentingan dan keuntungan pribadinya, harapannya pihak terkait yakni Direksi PTPN IV melalui petugas SPI dan jajarannya secepatnya mengambil tindakan, sehingga hal-hal memalukan seperti ini tidak terulang lagi kedepannya.

Sementara itu Pihak Perkebunan PTPN IV Regional II Marihat ketika dikonfirmasi, belum berhasil. Salah seorang staf kantor mengatakan bahwasanya Humas sedang berada diJakarta mengikuti pendidikan.

” Pak Humas, lagi dijakarta Bang, pulang nya nanti tanggal 30 an” ucapnya

Lebih lanjut karyawan tersebut mengarahkan untuk menemui KTU,seraya mengatakan selama pak Humas diJakarta, KTU yang ambil alih tugas Humas. Sampainya dikantor KTU juga tidak berhasil ditemui. ( Hs )