Siantar Urutan Keempat Capaian Stunting se-Sumut Tahun 2022

Wali Kota Siantar, Susanti Dewayani mendampingi Kepala Bappelitbang Provinsi Sumut, Hasmirizal Lubis mengunjungi stand stunting.

Siantar, Lintangnews.com | Kota Siantar berada di urutan keempat pencapaian Stunting untuk Kbupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Utara tahun 2022.

Angka stunting di Siantar tahun 2022 yakni 14,3 persen. Ini artinya turun 0,7 persen dibandingkan angka stunting tahun 2021 sebesar 15 persen.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Sumut, Hasmirizal Lubis dalam kegiatan penilaian kerja Kabupaten/Kota dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi tahun 2022, di Ballroom Hotel Santika Dyandra Medan, Selasa (28/3/2023).

Kegiatan itu dihadiri Wali Kota Siantar, Susanti Dewayani didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama kepala daerah Kabupaten/Kota lainnya di Sumut.

Hasmirizal dalam pemaparannya menyampaikan, ada 8 peran pemerintah daerah kabupaten/kota dalam penurunan stunting.

Yakni, menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting, melaksanakan standar pelayanan minimal secara maksimal, menetapkan target percepatan penurunan stunting untuk mendukung pencapaian target nasional.

Kemudian, menetapkan program dan kegiatan terkait penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran, meningkatkan alokasi dan efektivitas penggunaan dana desa untuk penurunan stunting, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting dan untuk penurunan stunting pemerintah daerah melaksanakan delapan aksi konvergensi.

Terakhir melibatkan peran multi sektor termasuk non pemerintahan dalam upaya penurunan stunting.

Dilanjutkan Hasmirizal, Sumut mencatat penurunan stunting yang cukup signifikan. Capaian prevelensi stunting Sumut pada tahun 2018 sebesar 32,3 persen menjadi 21,11 persen pada tahun 2022.

Capaian ini membuat Sumut berada di atas capaian nasional yang tercatat sebesar 21,6 persen pada tahun 2022.

Sementara itu, Susanti optimis adanya komitmen yang kuat dan kerja sama dari semua stakeholder untuk menjalankan semua tahapan kegiatan dalam percepatan penurunan stunting.

Dokter spesialis anak itu mengajak semua anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Siantar harus bergerak bersama dan berkolaborasi, melakukan inovasi terbaik, serta melakukan monitoring dan evaluasi setiap kegiatan terkait stunting dengan transparan dan akuntabel.

Susanti menambahkan, pemerintah sedang melakukan upaya dalam menurunkan prevalensi stunting. Sebab menurutnya, stunting merupakan salah satu penghambat dalam pertumbuhan, kemajuan dan kesejahteraan.

Selanjutnya Susanti mendampingi Hasmirizal mengunjungi stand Stunting Pemko Siantar dan stand daerah lainnya.
Capaian stunting Kabupaten/Kota di Sumut, yakni peringkat pertama Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), peringkat kedua Kabupaten Nias Utara dan peringkat ketiga Kabupaten Deli Serdang.

Khusus Kabupaten Deli Serdang, angka stunting tahun 2022 justru naik menjadi 13,9 persen. Sedangkan di tahun 2021 sebesar 12,5 persen.

Sementara Labura turun dari 30,9 persen menjadi 7,3 persen. Dan Kabupaten Nias Utara turun dari 34,4 persen menjadi 11,9 persen. (Rel)