
Siantar, Lintangnews.com | Kaum Ibu Lintas Agama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Siantar untuk dapat menunjukkan peran dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
Salah satunya dengan tetap menjalin kerja sama, termasuk dengan lembaga keagamaan agar dapat bersama-sama melakukan pembinaan terhadap umat. Sehingga tetap hidup rukun dan damai.
Ajakan itu disampaikan Wali Kota, Susanti Dewayani ketika menghadiri sekaligus membuka acara sosialisasi kerukunan lintas agama se-Kota Siantar, di Convention Hall Siantar Hotel, Kamis (20/10/2022).
Disampaikan Susanti, FKUB bukan saja sebatas simbol atau penamaan terhadap sesuatu kondisi. FKUB merupakan wadah untuk berhimpun, berkoordinasi dan berkumpulnya tokoh lintas agama.
Siantar, lanjutnya, merupakan kota yang penduduknya sangat majemuk. Bermacam agama, suku bangsa dan adat istiadat di Siantar.
Karenanya, sosialisasi yang khusus ditujukan kepada ibu-ibu lintas agama tentunya bertujuan sebagai sarana meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerukunan beragama dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kegiatan ini juga sebagai ajang untuk saling menguatkan, mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, dan upaya pemantapan rasa cinta tanah air dalam bentuk kerukunan umat beragama dengan pemerintah,” katanya.
Pemko Siantar, lanjut Susanti, senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat yang positif, termasuk FKUB. Sehingga mampu berkiprah lebih luas dan kehadirannya tidak hanya dirasakan oleh anggotanya, melainkan seluruh masyarakat, khususnya di Siantar.
“Kami mengajak FKUB, khususnya ibu-ibu lintas agama, untuk dapat menunjukkan peran dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Siantar,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Susanti mengajak FKUB untuk senantiasa bekerja sama, bersinergi dan berkolaborasi dalam mendukung program-program Pemko Siantar. Terutama yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat, guna mewujudkan Siantar Sehat, Sejahtera dan Berkualitas, demi Siantar Bangkit dan Maju.
Ketua FKUB Siantar, Ustadz HM Ali Lubis mengatakan, sejak berdirinya Kota Pematang Siantar, tidak pernah terjadi konflik agama.
“Kita sama-sama tau kerukunan umat beragama merupakan kebutuhan semua. Karena memang di Indonesia ini agama yang dilayani oleh pemerintah itu ada 6, mulai Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Kesemua agama berjalan sesuai aturan masing-masing dan dilayani pemerintah dengan pelayanan yang sama,” terangnya.
Menurut Ali Lubis, sosialisasi diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari kaum ibu.
“Kami memilih kaum ibu, karena Wali Kota kita saat ini adalah seorang ibu. Tentunya dengan peserta yang terdiri dari ibu-ibu, akan lebih menguatkan hubungan emosional. Selain kita ketahui peran ibu-ibu ini meenentukan di dalam keluarga. Bahkan bahasa yang pertama kali dikenal seorang anak di rumah adalah bahasa ibu, bukan bahasa Indonesia,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, pemuka agama yang tergabung di FKUB Siantar dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemko Siantar, Dedy Tunasto Setiawan. (Rel)