Tanjungbalai, Lintangnews.com | Wali Kota Tanjungbalai, Waris Tholib menjadi narasumber dalam kegiatan Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Promosi dan KIE Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka percepatan penurunan stunting, serta penguatan komitmen pelaksanaan program Bina Keluarga Balita Holistik Integritas (BKB HI) di Aula II Thamrin Munthe lantai III kantor Wali Kota, Selasa (11/10/2022).
Kegiatan itu diadakan adan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan Pemko Tanjungbalai melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB).
Sebagai narasumber, dengan judul ‘Akselerasi Percepatan Penurunan Stunting di Daerah’, Waris memaparkan hasil kinerja Pemko Tanjungbalai dalam penanganan kasus stunting di daerah itu.
“Kami sudah berupaya membentuk kolaborasi yang mengikutsertakan semua pihak mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Tokoh Agama, instansi vertikal dan Forum Koordinasi Pimpinan (Forkopimcam),” sebutnya.
Menurut Wali Kota, stunting merupakan permasalahan bersama bukan permasalahan satu atau dua instansi saja. Pihaknya menyadari, stunting dapat dikendalikan dengan melibatkan semua pihak tanpa terkecuali, karena ini bukan tugas Dinas Kesehatan (Dinkes) saja.
“Kami terus rutin memantau dengan turun langsung melakukan sosialisasi soal stunting. Begitu juga dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kantor Urusan Agama (KUA) tentang usia pernikahan dan nasehat pernikahan. Pemeriksaan ibu hamil, pemberian makanan tambahan, makan bayi dan tablet darah ibu hamil,” paparnya.
Waris mengakhiri paparannya dengan menghimbau dinas terkait lebih proaktif dan fokus dalam memberantas stunting.
“Insya Allah kami akan terus mendorong dan mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar target indikator penurunan stunting dapat dicapai sesuai dengan diharapkan,” tegasnya.
Materi terkait stunting juga dibawakan pemateri dari BKKBN Sumut, Lucy Destriati, Kadis P2KB Pemko Tanjungbalai, Darul Yana Siregar dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Mariani. (Yuna)
