Tanjungbalai, Lintangnews.com | Pemko Tanjungbalai serius berupaya menurunkan angka stunting dalam rangka mendukung pemerintah pusat.
Jajaran Pemko Tanjungbalai yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mengadakan rapat evaluasi pravelansi percepatan penurunan stunting. Rapat dipimpin langsung Wali Kota, Waris Tholib di rumah dinasnya, Selasa (7/3/2023).
Dalam arahannya, Waris menegaskan, menurunkan angka stunting harus didasari dengan sepenuh hati, pikiran dan kuatnya jalinan kerja sama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektor terkait.
“Percepatan penurunan stunting kita semua harus kompak dan dilaksanakan dengan hati dan kerja yang serius. Ini kerja tim dan dikerjakan secara bersama sama. Tidak sepihak, tetapi berbagai pihak,” tegasnya
Wali Kota berharap, hadirnya berbagai inovasi agar upaya pemenuhan gizi ibu hamil dan anak balita bisa terpenuhi.
“Saya perintahkan Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan pada Kepala Puskesmas (Kapus) memilih dan menugaskan 1 orang staf tenaga gizi untuk pendampingan balita stunting di wilayah masing-masing,” sambungnya.
Ia juga menekankan untuk mengumpulkan data menyamakan persiapan dalam rangka penilaian penurunan stunting tahun ini.
“Data identitasnya harus jelas siapa yang stunting. Kalau sudah terdata, maka kita bisa tangani stunting ini dengan cepat. Mulailah dari lingkungan, kelurahan hingga seterusnya melaporkan perkembangan perkembangan stunting di wilayah masing-masing,” ujar Wali Kota.
Usai memberikan pengarahan, dilanjutkan diskusi bersama dengan seluruh Camat, Kepala Bappeda, Kadis Kesehatan, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Menurut data Survei Studi Gizi Indonesia (SSGI) di Provinsi Sumatera Utara angka pravelensi stunting tahun 2021 di Kota Tanjungbalai yaitu 26,1 persen dan 26,9 persen di tahun 2022. Berdasarkan data sementara dari seluruh Puskesmas di Tanjungbalai, data stunting berjumlah 104 orang. (Elda)