Aliansi Masyarakat Peduli PMI Demo Tagih Janji Pemkab Asahan

Asahan, Lintangnews.com | Aliansi Masyarakat Peduli Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Asahan menggelar aksi demo di depan kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Pemkab Asahan, Selasa (18/8/2020).

Aksi itu meminta kepastian atas pemulangan para PMI yang telah dijanjikan dengan pendataan.

Aksi yang berlangsung kurang lebih 25 menit di depan kantor Disnaker itu sempat memanas, saat Koordinator Lapangan (Korlap), Indra Ringo mempertanyakan janji Pemkab Asahan yang akan memulangkan 1.250 orang PMI. Dan yang telah dipulangkan sebanyak 210 orang ke Asahan.

Sebelumnya diketahui Pemkab Asahan telah melakukan pendataan melalui Disnaker untuk memulangkan 1.000 orang lebih PMI.

Akibatnya saat aksi demo berlangsung, terjadi perdebatan antara Indra Ringo dengan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) yang diwakili Kasi Penempatan, Edi Catur. Dia mengatakan, Pemkab Asahan tidak sanggup memulangkan 1.000 orang lebih sesuai dengan data, karena tersangkut pendanaan.

“Iya kami tidak mampu,” ujar Edi saat memberikan jawaban di tengah aksi unjuk rasa yang mendapat pengawalan ketat pihak Polres Asahan.

Menerima jawaban itu, Indra Ringo menuturkan, jika tidak mampu memulangkan agar jangan meminta data. “Diberikan data kalian tidak mampu memulangkan, ini namanya apa,” ujarnya disambut sorakan ratusan massa yang merupakan para keluarga dari PMI yang tidak bisa dikembalikan ke tanah air.

Sementara itu salah satu PMI, Irwan Pulungan, warga Bunut Barat, Kabupaten Asahan, menuturkan mereka merupakan PMI illegal. Dia mengaku, dipulangkan pada tanggal 2 Juli 2020 lalu bersama 210 orang.

“Saat itu pemerintah berjanji akan memulangkan secara berlanjutan 1.000 orang lagi teman kami sesuai data yang diminta. Ternyata kami mendapatkan kabar dibatalkan dan katanya Pemkab Asahan tidak mempunyai dana. Ini namanya ingkar janji,” ujar Irwan di sela-sela aksi demo kepada lintangnews.com.

Dirinya pun merasa prihatin atas nasib teman-temannya yang telah dijanjikan akan dipulangkan Pemkab Asahan, namun akhirnya dibatalkan. Menurut Irwan, ini membuat pihak keluarga para PMI merasa kecewa.

“Kalau tidak bisa dipulangkan, jangan dijanjikan. Bagaimana nasib mereka di sana dengan situasi Covid-19 (Virus Corona) saat ini. Saya berharap, Bupati Asahan mengetahui tanggung jawabnya dan ini masyarakatnya. Jangan didata, ternyata tidak bisa dipulangkan,” ungkap Irwan dengan rawut wajah kesal.

Sementara itu pantauan lintangnews.com, aksi demo berlanjut ke kantor Bupati Asahan. Tujuannya untuk mempertanyakan nasib 1.000 orang lebih PMI yang tidak dapat dipulangkan Pemkab Asahan. (Heru)