Anaknya Tewas Dikeroyok, Orang Tua Marudut Sinaga Minta Polisi Cari Simon Siburian

Siantar, Lintangnews.com | Masih ingat peristiwa tragis Marudut Tua Sinaga (22) yang diduga tewas dianiaya karena melakukan pemeresan.

Sampai saat ini kedua orangtuanya, Parlindungan Sinaga (63) dan boru Sitanggang (60) tak terima anaknya tewas dikeroyok. Kedua orangtuanya berharap kelima pelaku penganiaya anaknya dihukum seberat-beratnya.

Selain itu, Parlindungan Sinaga meminta kepada pihak kepolisian agar memeriksa dan mencari keberadaan teman almarhum anaknya, Simon Siburian yang menjemput anaknya dari rumah, pada Sabtu (6/7/2019) lalu.

Hal itu disampaikan langsung oleh Parlindungan Sinaga didampingi Ketua Persadaan Pomparan Toga Sinaga Dohot Boruna (PPTSB) cabang kota Siantar, Drs Risbon Sinaga MM. Jumat (19/7/2019).

Pihak keluarga sampai saat ini menaruh rasa curiga terhadap Simon Siburian, teman anaknya yang masih satu kampung dengan Marudut Sinaga. Saat itu, anaknya dijemput Simon Siburian pada Sabtu (6/7/2019) sekira pukul 20.00 wib.

“Malam itu tumben-tumbenan dia (Simon Siburiam) mengajak, dan memaksa anakku harus ikut keluar bersamanya,” ucap Parlindungan.

Karena ajakan temannya tersebut, malam itu Marudut Tua Sinaga keluar dengan membawa uang senilai Rp 2 juta dan mengenakan kalung emas 2 mayam.

“Sampai sekarang, kalung yang dikenakannya malam itu belum terlihat dan ditemukan petugas kepolisian,” ungkap Parlindungan dengan mata berkaca-kaca.

Sementara Simon Siburian sampai detik ini belum ditemukan keberadaannya. Pihak keluarga korban pun sudah mendatangi orang tua Simon. Namun tak juga menemukan hasil, dimana keberadaannya tersebut.

“Kami hanya berharap Simon Siburian bisa segera ditangkap dan diproses hukum. Karena kami menduga ada kaitannya dengan kematian anak saya. Intinya, Polisi jangan hanya berkata bahwa anak kami melakukan pemerasan,” tegas Parlindungan

Parlindungan menambahkan bahwa salah satu pelaku bernama Franky sebelumnya sudah mengenali korban. Bahkan sempat pacaran dengan adik korban, namun tak diizinkan sama korban. Mungkin saat itu si Franky merasa sakit hati, dan mempunyai dendam dengan korban.

Sementara, Penasehat PPTSB, Drs Risbon Sinaga berharap agar Kapolres Siantar AKBP Heribertus Ompusunggu bekerja secara profesional dalam menangani kasus ini.

“Terlebih belum cukup bukti dan masih hanya sebatas pengakuan tersangka yang diduga menjadi dalang kejadian. Kami juga minta agar adik korban bernama Jesica dapat diperiksa polisi,” pungkas Risbon Sinaga. (Irfan)