Bansos Daging Ayam Busuk di Tanjung Pasir, Farolan Sidauruk : Itu Produk e-Warung

Simalungun, Lintangnews.com | Masyarakat Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, khususnya di Nagori Tanjung Pasir dikejutkan dengan adanya bantuan sosial (bansos) berupa daging busuk di salah satu media online yang terbit pada Jumat (1/5/2010).

Camat Tanah Jawa, Farolan Sidauruk, Jumat (1/5/2020) malam membenarkan adanya informasi itu kepada Pemkab Simalungun. Menurutnya, daging ayam potong busuk yang didistribusikan pada masyarakat Nagori Tanjung Pasir adalah produk e-Warung bersumber dari dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Kami dari Kecamatan dan Nagori (desa) tidak tau asal usul barang-barang yang disalurkan kepada masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT melalui e-Warung, yang anggarannya dari Kementrian Sosial (Kemensos) melalui Bank Mandiri,” ungkap Farolan.

Dia mengatakan, pihaknya juga telah mengkonfirmasi ke e-Warung di Kecamatan Tanah Jawa yang menyalurkan bantuan itu. “Mereka (e-Warung) juga mengaku menerima barang yang mau disalurkan sudah keadaan seperti itu. Hal ini telah beberapa kali terjadi di wilayah Kecamatan Tanah Jawa,” terang Farolan.

Lanjutnya, pengelola PKH dan BPNT di Kecamatan difasilitasi oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). “Pendamping PKH juga sudah beberapa kali melaporkan kejadian ini. Dan untuk TKSK juga sudah kami tegur,” tutur Farolan.

Dia berharap kepada pengelola dalam menyalurkan bantuan agar dilakukan dengan baik, sehingga hal ini tidak terjadi lagi, apalagi situasi saat ini masyarakat membutuhkan bantuan tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Wasin Sinaga mengatakan, Pemkab Simalungun hingga saat ini belum ada menyalurkan bantuan di Kecamatan Tanah Jawa, khususnya di Nagori Tanjung Pasir.

Daging ayam yang busuk diterima penerima PKH.

Menurutnya, hasil koordinasi dengan pihak Kecamatan, jika bantuan itu merupakan produk e-Warung yang menfasilitasi bantuan PKH dan BPNT.  “Pihak Nagori (Desa) dan Kecamatan tidak tau asal barang-barang yang disalurkan pada masyarakat penerima bantuan PKH dan BPNT,” sebut Wasin.

Terpisah, Boru Tampubolon selaku pihak e-Warung membenarkan telah mendistribusikan daging ayam potong busuk kepada penerima BPNT. Menurutnya, daging ayam potong yang busuk itu ia beli dari Kota Siantar menggunakan uang BPNT masing-masing penerima manfaat.

“Itu setelah saya cek, uang mereka sudah masuk atau belum ke dalam rekening masing-masing. Ada 85 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat di Nagori Tanjung Pasir. Kami dihunjuk sebagai e-Warung berkat rekomendasi Pangulu ke Pemkab Simalungun dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos). Ada 17 ekor yang dipulangkan karena busuk dan sudah kami ganti,” ungkapnya.

Menurutnya, masing-masing penerima manfaat dari BPNT masuk ke rekeningnya sebesar Rp 200 ribu. Dengan istilah ditengah mewabahnya pandemi Covid-19 (Virus Corona), bukan BPNT, melainkan sembako. Sesuai dengan tupoksinya, e-Warung sebagai pengadaan terkecuali untuk pengadaan beras seberat 10 kg, itu langsung pengadaannya TKSK Tanah Jawa.

“Dari keseluruhan uang penerima manfaat itu sebesar Rp 9 jutaan kami setorkan kepada TKSK untuk beli beras. Yang lainnya kami langsung,” kata Boru Tampubolon.

Menurutnya, untuk pengadaan daging ayam, kacang ijo, telur, buah peer, kentang dan wortel dibeli dari Kota Siantar. Dan setiap mendistribusikan, dirinya dapat keuntungan Rp 20.000 dari per orang penerima.

“Kalau harga beras Rp 106 ribu per karung isi 10 kg. Dari setiap belanja, Rp 20 ribu untung saya per penerima,” tukasnya. (Rel/Zai)