Toba, Lintangnews.com | Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Bambang Cahyo Murdoko dalam pertemuan yang dilakukan di The Kaldera, Rabu (26/8/2020) menawarkan biaya pembersihan sebesar Rp 5 juta untuk rumah non permanen dan Rp 20 juta rumah permanen.
Sayangnya, tawaran BPODT itu ditolak warga, khususnya pemilik rumah tak berizin.
Namun BPODT akan tetap melakukan pembersihan terhadap 28 unit rumah atau bangunan tidak berizin yang masih berdiri di lahan milik negara yang sudah diserahkan ke mereka (BPODT).
Upaya memberikan biaya pembersihan kepada pemilik rumah disampaikan BPODT dalam pertemuan dengan warga disaksikan Pemkab Toba, Kepolisian, TNI dan Pengadilan Negeri (PN) Balige.
“Tentunya kami sangat menyesalkan. Kami sudah mempunyai itikad baik menyelesaikan masalah ini,” kata Bambang.
Pahala Sirait selaku Tokoh Masyarakat Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa juga menyesalkan hal itu. Dikatakannya, sejak awal niat baik BPODT sudah disambut warga di 3 Desa (Sigapiton, Motung dan Pardamean Sibisa) di sekitar Kawasan Toba Caldera Resort (TCR) yang dikelola BPODT.
“Padahal tanah itu pun sebenarnya jelas sudah diserahkan pada negara sejak tahun 1952. Kami yang lahir di sini tahu betul status tanah tersebut. Tentunya niat baik BPODT ini seharusnya direspon warga dari Desa Sigapiton,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Toba, Audy Murphy Sitorus mengatakan, upaya mediasi dengan warga yang rumahnya tidak berizin di lahan milik negara sudah dilakukan sejak lama. Dikatakannya, Pemkab Toba akan menyerahkan persoalan ini ke BPODT dan pihaknya akan mengkomunikasikan dengan masyarakat.
“Kita tetap berpedoman pada peraturan, karena BPODT telah memiliki sertifikat hak pengelolaan dan itu sudah ada. Sedangkan warga yang menolak itu, sebenarnya bukan lah penduduk Desa Pardamean Sibisa, tetapi mereka penduduk Desa Sigapiton. Jadi wajar ada keberatan dari Tokoh Masyarakat Pardamean Sibisa yang mengaku-ngaku itu lahan mereka, atas dasar apa? Karena ini lahan di Sibisa ini mayoritas marga Sirait, bukan marga Butar-Butar,” kata Audy. (Asri)
Ini video saat mediasi di Caldera Resort :
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=GsiUCWCuAYM[/embedyt]