Burung Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi Beratnya 860 Kg

London, Lintangnews.com | Ada banyak perdebatan ilmiah terkait gelar burung terbesar di dunia. Banyak calon datang dan pergi dalam beberapa tahun dengan beragam penelitian baru.

Dan sekarang pemenangnya adalah Vorombe Titan, spesies burung gajah yang diidentifikasi oleh peneliti di Zoological Society of London Institut Zoologi, London di Inggris.

Baru diklasifikasikan, burung tersebut muncul sebagai yang terbesar setelah studi dari sisa-sisa 346 burung gajah, 82 mereka sepenuhnya utuh. Beratnya hingga 860 kilogram (1.895 pon) dan mencapai setinggi tiga meter (9.8 kaki).

Vorombe Titan diduga menjelajahi Pulau Madagaskar Afrika sampai mereka punah sekitar seribu tahun yang lalu, kemungkinan besar karena pengaruh prasejarah manusia pemukim tiba di daerah. Pada kenyataannya Madagaskar juga rumah bagi berbagai jenis lain dari megafauna pada saat itu, termasuk raksasa lemur, kura-kura dan hippopotami.

“Burung gajah yang terbesar dari Madagaskar megafauna dan tak diragukan lagi salah satu yang paling penting di Pulau sejarah evolusi. Bahkan lebih daripada lemur,” kata salah satu para peneliti, James Jansford, dilansir dari laman Science Alert, Minggu (30/9/2018).

“Hal ini karena hewan bertubuh besar memiliki dampak yang lebih luas pada ekosistem di mana mereka tinggal mengendalikan vegetasi melalui makan tanaman, menyebarkan biomassa dan menyebar biji melalui buang air besar. Madagaskar masih menderita efek dari kepunahan burung-burung ini hari ini,” lanjutnya.

Hansford dan rekannya Samuel turvey ingin membersihkan sejarah dan spesies jenis burung gajah sekali dan untuk semua dengan studi baru. Sebelumnya upaya telah merata dan beberapa penelitian lama  mengandalkan metode seperti mendasarkan ukuran kesimpulan pada kulit telur daripada tulang.

“Tanpa pemahaman yang akurat tentang keanekaragaman spesies masa lalu, kita tidak dapat memahami evolusi atau ekologi dalam sistem pulau yang unik seperti Madagaskar atau merekonstruksi apa yang hilang sejak kedatangan manusia di pulau-pulau ini. Mengetahui sejarah hilangnya keanekaragaman hayati sangat penting untuk menentukan cara melestarikan spesies terancam hari ini,” papar Turvey.

sumber : republika.co.id