Asahan, Lintangnews.com | Dengan mengendarai sebanyak 50 unit sepeda motor, 5 unit becak bermotor dan 1 unit mobil pick up, ratusan massa tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Aliansi Mahasiswa Asahan Cinta NKRI (AMAN) Kabupaten Asahan, menggelar aksi unjuk rasa Deklarasi Kebangsaan di Tugu Perjuangan, Jalan Imam Bonjol Kisaran dan di Mapolres setempat, Senin (17/9/2018).
Aksi massa diawali dengan bergerak menuju Tugu Perjuangan, di Jalan Imam Bonjol Kota Kisaran, sembari membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Provokator Rakyat berkedok Deklarasi’ dan poster-poster yang bertuliskan ‘Tolak Provokator Neno di Bumi Asahan’, ‘Tolak Deklarasi #2019 Ganti Presiden di Bumi Asahan’, ‘Tolak Segala Bentuk Provokasi’, ‘Pancasila Harga Mati’, ‘Bhineka Tunggal Ika Harga Mati’ dan ‘NKRI Harga Mati’.
Dengan dikoordinir Penasehat PMII Asahan, Aditya Tanjung, Penasehat GMNI, Bonaran Siagian, Ketua PMII, Adlin Panjaitan, Ketua GMNI, Suhairi Nahdar, Koordinator Aksi, M Khotibul Umam Damanik menyampaikan orasi terkait perkembangan kegiatan politik di Indonesia saat ini menjelang pemilu 2019 melalui kegiatan #2019 Ganti Presiden.
Mereka menilai, ini menunjukkan sosial politik di dalam negeri semakin kacau, sehingga memberi kesan negatif bermuatan politik adu domba dengan menularkan rasa kebencian di masyarakat dan bersifat provokatif. Termasuk tidak etis dalam berdemokrasi dan dapat menyebabkan gesekan dan perpecahan ditengah masyarakat Indonesia khususnya di Asahan.
Dalam orasinya PMII dan GMNI mengajak seluruh warga Asahan untuk menolak kehadiran Neno Warisman. PMII dan GMNI mengingatkan seluruh warga Asahan agar waspada terhadap kegiatan politik adu domba yang dapat mengusik kedamaian masyarakat dengan memanfaatkan agama, isu politik identitas keagamaan, dan isu-isu lain yang menjatuhkan pemerintah, karena itu cara untuk mengancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
PMII dan GMNI juga menyatakan, akan berada di depan dan siap mati, untuk mempertahankan UUD 45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI jika ada pihak -pihak lain yang akan merongrong. (tim)