Dinas PMDP2A Humbahas Minta Pemdes Bersinergi Tuntaskan Masalah Stunting

Kadis PMDP2A, Binsar Marbun didampingi Kades, Bidan Desa dan Kepala Sekolah SD di Desa Simarigung.

Humbahas, Lintangnews.com | Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak (PMDP2A) Pemkab Humbang Hasundutan (Humbahas), Binsar Marbun meminta Pemerintah Desa (Pemdes) Simarigung, Kecamatan Dolok Sanggul itu agar bersinergi menuntaskan masalah kasus stunting di daerahnya.

Hal itu dikarenakan angka kasus stunting di daerah tersebut sangat tinggi, dan perlu menjadi perhatian Pemdes kepada masyarakat.

Itu disampaikan Binsar kepada sejumlah Perangkat Desa, Bidan Desa (Bindes) dan Kepala Sekolah (Kepsek), Rabu (15/2/2023) di kantor Desa Simarigung.

Dikatakan, persoalan stunting merupakan tanggung jawab bersama, baik pelayanan kesehatan Pemdes hingga ke sekolah. Menurutnya, dalam penanganan kasus stunting harus dilakukan secara konvergensi dengan bergotong royong.

“Kades harus siap mengatur perangkatnya hingga Kepala Dusun (Kadus) untuk turun bersama dalam pelayanan kesehatan memberikan gizi kepada ibu hamil dan anak balita,” imbau Binsar.

Menurutnya, Pemdes harus selalu berkoordinasi kepada Bindes mengenai apa hal yang dibutuhkan untuk menekan angka tersebut, apakah dengan pemberian susu atau vitamin.

Selain dari Perangkat Desa dan sekolah, dibutuhkan juga peran Kader Pembangunan Manusia atau KPM yang dibentuk secara khusus di Desa.

Menurut dia, peran KPM harus siap memberikan edukasi tentang pentingnya pencegahaan stunting di pedesaan. Dan, kader ini juga harus dibekali pelatihan sebagai tolak ukur memaksimalkan langkah strategis dalam penurunan stunting.

Dengan fungsi, lanjut Binsar, membantu Bindes dalam mengintervensi gizi yang terintegrasi di tingkat Desa.

“Nanti mereka juga yang menemani ibu Bidan ke rumah warga-warga. Namun sebelumnya berikan dulu sama mereka pengkaderan kesehatan tentang stunting. Untuk melihat angka stunting turun atau tidak, kita akan kembali turun. Kita akan memonitoring kinerja para Perangkat Desa dan Kades,” tegas Binsar.

Dia juga mengungkapkan perhatiannya terhadap pendidikan anak Desa, terkhusus di bidang numerisasi yang juga merupakan program prioritas Bupati, Dosmar Banjarnahor.

“Kalau anak-anak di sekolah bagaimana? Apakah sudah mengikuti program matematika gasing (gampang, asyik dan menyenangkan)? Koordinasi dengan sekolah yang ada. Jika belum menerapkan gasing, rekomendasikan Kepala Sekolah (Kepsek) untuk koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) agar di sekolah itu bisa diterapkan,” ungkap Binsar.

Masalah pelayanan administrasi kependudukan juga tak terlepas dari perhatian Binsar. Dirinya meminta agar setiap Kadus untuk turun langsung ke masyarakat untuk aktif melakukan pelayanan administrasi kependudukan.

“Setiap Kadus harus aktif turun langsung ke lapangan, tanyai masyarakat tentang administrasi kependudukan mereka, agar tidak ada lagi masyarakat yang terkendala tentang administrasi kependudukan (adminduk),” ucap Binsar.

Termasuk dalam hal jam kerja, Binsar menegaskan, agar Perangkat Desa displin waktu dalam pekerjaan guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di Desa.

Mantan Camat Tarabintang itu juga menyinggung soal pengembangan ketahanan pangan.

Dia berpesan, Perangkat Desa agar selalu mengajak para masyarakat untuk tetap memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif di Desa tersebut.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Simarigung, Dowes Simamora berharap seluruh Perangkat Desa berkolaborasi dan bekerja sama untuk mengentaskan stunting, termasuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Saya berharap kepada kita teman-teman Perangkat Desa agar selalu berkoordinasi, terutama untuk hal sosialisasi kepada masyarakat,” katanya. (JS)