Siantar, Lintangnews.com | Kinerja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Siantar dinilai gagal menggandeng masyarakat dalam menangani penyebaran Covid-19 atau Virus Corona.
“Kenapa meningkat terus, karena Pemko Siantar gagal menjelaskan pada masyarakat soal penanganan Covid-19. Akibatnya, masyarakat tidak disiplin soal 3M, mencuci tangan di air mengalir, menjaga jarak dan memakai masker,” ucap dokter Djuni Simatupang spesialis Telinga, Hidung dan Tengorokan (THT), Selasa (15/9/2020).
Mantan dokter yang bertugas di RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar itu juga kecewa kepada Wali Kota, Hefriansyah tidak banyak melibatkan tenaga profesi kesehatan, dan justru menempatkan posisi sentral di tim GTPP Covid-19 kepada yang tak memiliki keahlian di dunia kesehatan.
“Di Jawa ahli epidemiologi juga dilibatkan selain ahli paru. Ini malah menempatkan orang di Gugus Tugas termasuk Juru Bicara yang tidak memiliki keilmuan medis. Akhirnya masyarakat justru tidak percaya terhadap virus itu,” terangnya.
Saat disinggung peran Juru Bicara dalam penanganan Covid-19 ini, Djuni menilai, posisi yang dipegang oleh Daniel Siregar sangat tidak layak, karena belum mampu menjelaskan kepada masyarakat soal apa virus Corona tersebut.
“Jelas tidak layak, karena seorang Juru Bicara mestinya selain bicara angka-angka banyaknya kasus, maka juga harus menjelaskan apa itu Virus Corona dan bagaimana cara menularnya yang paling sering,” tukasnya.
Menurutnya, seorang Juru Bicara itu harus turun langsung ke masyarakat menjelaskan apa itu Virus Corona.
“Kalau dokter yang ngomong pasti didengar masyarakat. Ini tidak bisa sekali omong, tetapi harus setiap hari hingga masyarakat paham Virus Corona itu apa, sehingga mereka percaya virus itu ada, walaupun tidak terlihat dengan kasat mata. Akibatnya akan muncul kesadaran sendiri mau menjalankan protokol kesehatan yang 3 M,” tutupnya. (Elisbet)