Siantar, Lintangnews.com | Ratusan umat Islam Kota Siantar kembali turun ke jalan, Senin (5/10/2020) tergabung dalam Koalisi Aksi Bela Islam dipimpin langsung Koordinator Aksi, Muhammad Sya’ban Siregar.
Dalam unjuk rasa itu, sebanyak ratusan personi dari Polres Siantar dan Brimob Subden II B Pematangsiantar mengawal jalannya aksi.
Dalam polemik adanya kesalahan pada Fardhu Kifayah jenazah wanita oleh 4 orang pria RSUD di Djasamen Saragih, akhirnya Wali Kota, Hefriansyah mengambil sikap.
Dihadapan ribuan massa Koalisi Aksi Bela Islam, Hefriansyah mencopot jajaran Direksi RSUD Djasamen Saragih yaitu Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut), Ronald Saragih dan ketiga Wakil Direktur (Wadir) nya.
Hal itu disampaikan Wali Kota didampingi Kapolres Siantar, AKBP Boy Sutan Binanga Siregar dan Ketua Komisi I DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga diiringi hujan di Lapangan Adam Malik.
“Saya panggil Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), tuntutan pertama terhadap tindakan Dirut Rumah Sakit dan Direksi akan kita berhentikan. Kebetulan beliau juga Plt, sehingga saya mudah melakukan tindakan,” kata Hefriansyah.
Terkait oknum yang memandikan jenazah itu, Hefriansyah juga akan mengambil sikap. “Hari ini, saya juga memberhentikan sementara untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan peraturan dan regulasi aturan. Itu kapasitas saya,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga meminta dengan tegas agar diberikan sanksi pada pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Dalam hal ini, Andika mengaku, lembaga DPRD Siantar akan mengawal kasus tersebut.
“Kita menunggu apa sanksi yang diberikan Wali Kota Siantar atas kejadian yang terjadi pada beberapa waktu lalu. Ijinkan kami mengawalnya,” ucapnya disambut takbir oleh massa. (Elisbet)