Gempar dan AMK Aksi Demo, Bupati Humbahas Dosmar Beralasan Sakit

Massa melakukan aksi di depan kantor Bupati Humbahas.

Humbahas, Lintangnews.com | Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Tonny Sihombing mengatakan, Bupati Dosmar Banjarnahor tidak berada di tempat dikarenakan sakit.

Ini disampaikan Tonny saat menerima aspirasi massa mengatasnamakan Generasi Muda Papatar (Gempar) dan Aliansi Mahasiwa Kampus (AMK) Humbahas, Selasa (6/7/2021) di kantor Bupati.

Menurut Tonny, seandainya Bupati di tempat, maka dipastikannya akan hadir. Dan dirinya sendiri akan meminta untuk bersama-sama hadir dengan massa.

Sebelumnya massa menuntut Bupati Humbahas meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataannya di media masa.

Tonny juga mengatakan, apa yang menjadi tuntutan massa akan disampaikan ke Bupati Dosmar. Apalagi menurut Tonny, saat pernyataan Bupati ke media, mereka tidak ada di lokasi saat Hari Bhayangkara.

“Apa yang menjadi pertanyaan bagaimana pendapat ini akan kami sampaikan pada pimpinan. Apakah ada hal yang menyangkut masalah ungkapan penyampaian dari pak Bupati yang terjadi di Dusun Nambadia Desa Sihas Tonga, Kecamatan Parlilitan, perlu nanti kami mempertanyakan kenapa sampai begitu,” paparnya.

Massa berlari menuju rumah dinas Bupati Humbahas.

Koordinator Aksi, Mader Hasugian menyampaikan, mereka menuntut Bupati Dosmar agar minta maaf kepada masyarakat Kecamatan Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang yang disebut Papatar.

Ini dikarenakan tersinggung atas pernyataan Dosmar ke media atas viralnya video sejumlah masyarakat menandu seorang wanita yang baru melahirkan. Dimana Dosmar menyampaikan, dirinya tidak tau apakah orang yang ditandu itu atau tidak.

“Sebenarnya sih kita tidak melihat orang ditandunya. Kita tidak tau orang atau nggak itu (yang ditandu warga),” ucap Dosmar ke sejumlah wartawan disela-sela Hari Bhayangkara ke 75 tahun pada Kamis (1/7/2021) lalu di Mapolres Humbahas.

Massa Serbu Ruang Kerja dan Rumah Dinas Bupati

Dalam aksi itu, massa berupaya masuk ke ruang kerja dan rumah dinas Bupati Humbahas. Namun, massa dicegat di depan pintu masuk ruangan kerja Bupati oleh petugas Satpol PP dan Kepolisian.

Massa memaksa untuk dapat masuk dengan tujuan melihat kebenaran apakah Bupati Dosmar sakit. Sejumlah petugas tetap melarang masuk, sebelum Kepala Satpol PP, Edy Sinaga meminta massa mundur.

Sekda, Tonny Sihombing mempersilahkan perwakilan massa masuk ke ruang kerja Bupati Dosmar Banjarnahor.

Selanjutnya massa pun mendatangi rumah dinas Bupati yang jaraknya hanya sekitaran 60 meter dari kantornya.

Beberapa orang berhasil lolos dari benteng penjagaan keamanan Satpol PP dan polisi, yang masuk dengan melompati pagar. Ini membuat sejumlah petugas Satpol PP langsung bmengejar dan mengusir massa untuk keluar.

Kepala Satpol PP kembali meminta massa untuk balik ke tempat. Disebutkannya, nanti akan Sekda kembali menyampaikan jika ada yang kurang. “Disana lah kita bicara. Nanti pak Sekda yang menjawab,” pinta Edy.

Mendengar itu, massa pun bergerak balik ke halaman kantor Bupati. Mereka pun menuntut dalam 3 x 24 jam, jika Dosmar tidak mengklarifikasi dan meminta maaf, maka akan kembali lagi dengan membawa massa lebih banyak lagi dan membawa persoalan itu ke jalur hukum.

Sekda sempat mengijinkan perwakilan massa masuk ke ruangan kerja Bupati Dosmar, untuk melihat apakah Dosmar benar atau tidak ada. (DS)