Taput, Lintangnews.com | Kelangkaan gas elpiji 3kg di Kabupaten Tapanuli Utara dirasakan masyarakat di daerah itu, khususnya yang perekonomiannya lemah.
Hampir 1 minggu belakangan ini masyarakat Taput kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Akibatnya, banyak yang salah persepsi dan menyalahkan Pemkab Taput seakan-akan tidak pernah monitoring ke lapangan.
Bahkan adanya pembulyan di media sosial (medsos) mengarah kepada Kabag Ekonomi Pemkab Taput, Fajar Gultom, tanpa mengetahui sebenarnya apa yg dilakukan selama ini.
Kepada lintangnews.com, Senin (2/9/2019), Fajar Gultom menjelaskan, pihaknya sudah melakukan monitoring semaksimal mungkin, bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan merazia setiap agen maupun pangkalan gas.
“Anehnya gas elpiji 3kg banyak stoknya sesuai laporan masyarakat. Masalah harga yang bervariasi sampai Rp 2.7000 itu juga sudah kami selidiki. Memang ada kami temukan pengecer dan pangkalan ‘nakal’ menjual gas elpiji 3kg tak sesuai standard Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah,” sebut Fajar.
Menyikapi hal itu, pihaknya langsung memberikan peringatan tertulis. Bahkan ada pengecer yang terlalu mahal menjual gas elpiji 3kg langsung ditutup (tidak diperbolehkan menjual gas elpiji).
“Anehnya ketika kita habis razia, malah gas elpiji 3kg menghilang dari peredaran. Kembali masyarakat yang korban dan komplain pada kita. Dan kita akan berusaha keras mencari dalangnya, bila penting akan ditindak sesuai peraturan,” papar Fajar.
Selanjutnya Fajar mengajak kru lintangnews.com turun melakukan monitoring dan memang benar ditemukan di salah satu pangkalan, banyak warga pulang dengan tangan kosong, tampa membawa gas elpiji ke rumahnya.
Hal ini membuat Fajar langsung menelepon agen agar segera mengirim gas ke setiap pangkalan dan menyarankan jangan ada menjual gas elpiji 3kg di luar aturan. “Kalau itu terjadi kami akan menindak saudara,” tegas Fajar melalui telepon selulernya.
Ternyata hal itu berbuah positif. pasalnya sore harinya akan turun gas khusus ke Taput sekitar 1.000 tabung. (gihon)