Simalungun, Lintangnews.com | Pasangan Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi diketahui leading sebesar 8.05 persen dari para pesaingnya.
Peta elektabilitas Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun periode 2021-2024 itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Tim Survei MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Simalungun yang dirilis, Kamis (5/11/2020).
Hasil survei di lapangan (32 Kecamatan) itu dengan jumlah responden sebanyak 3.200 orang atau 100 responden per Kecamatan, dengan menggunakan metode wawancara langsung via telepon seluler dan margin error 1,8-2,5 persen.
Ada pun hasil survei mendapatkan hasil sebagai berikut :
Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi 33.65 persen = 1.076 orang.
Muhajidin Nur Hasim-Tumpak Siregar 25,6 persen = 819 orang.
Anton Saragih-Rospita Sitorus 24.1 persen = 771 orang.
Wagner Damanik-Abidinsyah Saragih 16,7 persen = 534 orang.
Mayoritas masyarakat Simalungun menginginkan perubahan dalam estafet kepemimpinan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Simalungun pada 9 Desember mendatang.
Pasangan nomor urut 1 Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi (RHS-ZW) mendapatkan tempat di hati rakyat, dengan program-program kerja yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat. Pasangan yang ideal untuk membangun Simalungun merupakan perpaduan pengusaha dan birokrat.
Sementara pasangan nomor urut 2, Nur Hasim-Tumpak Siregar juga cukup mendapatkan simpati dari rakyat dengan program peternakan lembu. Tetapi sangat disayangkan seharusnya pasangan itu memperhatikan program ternak yang lain seperti peternakan ayam, peternakan babi, peternakan bebek dan lain-lain.
Sedangkan pasangan nomor 4, Anton Saragih-Rospita Sitorus kurang mendapatkan simpati dari rakyat. Ini disebabkan merupakan kelanjutan penguasa terdahulu dan masyarakat Simalungun mayoritas tidak menginginkan ‘Dinasti Politik’ untuk berkuasa kembali di Simalungun. Hal ini akibat buruknya kepemimpinan di penguasa terdahulu.
Terakhir, pasangan nomor urut 3, Wagner Damanik-Abidinsyah Saragih yang berasal dari jalur independent atau perseorang juga kurang mendapatkan tempat di hati masyarakat. Ini karena lemahnya mesin politik yang dimiliki kandidat, sehingga nama calon kurang populer di masyarakat.
Hasil survei ini tentu saja merupakan cerminan besarnya keinginan masyarakat Simalungun untuk sebuah perubahan dan tentu saja dapat berubah sesuai dengan pergerakan mesin partai politik (parpol) dan Tim Sukses masing-masing pasangan calon (paslon) di lapangan.
Tim Survei PP Simalungun ini bekerja dari tanggal 26-31 Oktober 2020 untuk melalukam survei di lapangan. Hasil survei ini disampaikan kepada masyarakat untuk dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memilih pemimpin Simalungun mendatang. (Rel/Zai)