Siantar, Lintangnews.com | Wali Kota Siantar, Hefriansyah dinilai gagal menjadi pengayom dan membina para bawahannya.

“Hefriansyah sebagai Kepala daerah, yang mengkomandoi jajaran di bawahnya harus mengayomi,” sebut Daud Simanjuntak anggota DPRD Siantar saat ditemui di ruangan Fraksi Golkar, ketika dikonfirmasi soal Wali Kota yang melaporkan Sekda Budi Utari Siregar ke Inspektorat Provinsi Sumut, Selasa (10/9/2019).
Menurutnya, Hefriansyah diminta merenungkan kembali tindakannya yang melaporkan bawahannya ke Inspektorat.
“Kalau ada fungsi pembinaan, ada komunikasi yang baik. Tidak tiba-tiba melakukan tindakan yang menimbulkan persepsi kurang baik. Kalau seperti ini persoalannya, Wali Kota selaku kepala daerah yang menjadi sorotan,” ujar Daud.
Menurutnya, masyarakat pasti menilai sikap Walikota atas persoalan ini. Sebagai Kepala Daerah, Hefriansyah diminta harus mengayomi dan membina para bawahannya.
Dalam kasus ini, kata Daud, Hefriansyah harusnya menjunjung tinggi asas kepatutan dan kemanfaatan.
“Bukan karena menjunjung tinggi hukum dan keadilan, kita lupa ada kepatutan. Patut nggak Wali Kota harus melaporkan anak buahnya ke Inspektorat Provinsi. Atau bagaimana kalau saya rangkul atau bina dulu. Lalu apa manfaatnya kalau Sekda dilaporkan, dan apa imbasnya serta tanggapan masyarakat. Intinya jadilah pemimpin yang baik, itu saja diterjemahkan. Kalau nggak, berarti dia gagal sebagai pemimpin,” tutupnya.
Senada dengan hal itu, Frengki Boy Saragih anggota DPRD Siantar dari Partai NasDem menilai Hefriansyah gagal sebagai pemimpin yang baik.
“Bayangkanlah anggotanya saja dilaporkan, berarti dia gagal sebagai pengayom,” ungkap Frengki.
Menurutnya, Hefriansyah sebagai Wali Kota diminta fokus untuk mensejahterakan rakyat, bukan malah sibuk melapor ke Inspektorat.
“Dia ngurus rakyat sajalah, bukan ngurusi yang seperti ini. Malu kita, cuma di Siantar Walikota mengadukan anggotanya. Harusnya beliau itu mengayomi,” tandasnya. (Elisbet)