Tobasa, Lintangnews.com | Masyarakat suku Batak identik dengan budaya makan ikan, baik di kehidupan seharinya, maupun dalam setiap kegiatan pesta adat diterapkan, terlebih di Tahun Baru, tidak terkecuali di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).
Untuk memenuhi kebutuhan ikan mas, sebagai pengganti Ihan Batak (Ikan Batak), saat ini semakin sulit didapat. Sehingga digantikan dengan ikan mas.
Petani di Kecamatan Porsea, khususnya Desa Patane I, sehabis panen padi menjadikan lahannya sebagai kolam ikan mas.
Warga Patane I, Yenti Silaban, setiap menyambut Tahun Baru, tanpa adanya ikan mas yang disajikan kepada keluarga yang berkunjung (mudik), serasa tidak lengkap atau sempurna.
“Hasil kolam ikan mas yang saya pelihara selama 6 bulan. Terhitung dari bulan Juli hingga Desember, 60 persennya untuk dikonsumsi keluarga yang pulang kampung (mudik) saat Tahun Baru,” sebut Yenti, Sabtu (12/10/2019).
Dia menuturkan, meskipun Tahun Baru 3 bulan lagi, keluarga sudah meneleponnya agar disaat mereka pulang kampung disediakan ikan mas.
Karena menurut mereka, ikan mas yang dihasilkan dari kolamnya memiliki rasa yang lebih gurih dibanding dengan di kota.
“Memang ada benarnya juga, perbedaan ikan mas di Patane I, lebih keras dagingnya dan gurih. Karena makanan ikan yang dipelihara tidak menggunakan pakan pelet. Dapat dikatakan besar secara alami, dengan memakan sisa padi hasil panen,” tutur Yenti.
Sementara warga lainnya, Muktar Sirait menerangkan, selain untuk memenuhi kebutuhan ketersedian ikan pada setiap Tahun Baru, hasil panennya juga membantu dalam memenuhi pembelian pupuk untuk musim tanam berikutnya.
“Ini sudah menjadi tradisi untuk warga Kecamatan Porsea, terlebih Desa Patane I. Tanam padi dilakukan sekali dalam setahun secara serentak. Usai panen, dijadikan kolam ikan mas,” terangnya. (asri)