Simalungun, Lintangnews.com | Oknum yang bertanggung jawab terhadap ambruknya jembatan penghubung di Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, masih Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ali Damanik.
“Saat ini sedang proses perbaikan supaya bisa secepatnya dilintasi masyarakat. Dan masih PPK yang terlihat bertanggung jawab,” sebut salah seorang sumber, Selasa (16/6/2020).
Bahkan sebagai bentuk tanggung jawab, Ali Damanik sebagai PPK rela mengagunkan atau menggadaikan Surat Keputusan (SK) sebagai Aparatur Sipil Negeri (ASN) ke bank untuk biaya perbaikan jembatan.
“Gak kemana biaya untuk perbaikan jembatan itu sebesar Rp 400 juta. Ini lah lagi proses melengkapi berkas PPK nya untuk pinjam dana ke bank dengan mengagunkan SK,” jelas sumber sembari mengatakan, pagu saat pengerjaan jembatan sekaligus pengaspalan jalan sepanjang 3 Km itu sebesar Rp 13 miliar.
Sementara, pihak ketiga (rekanan), sampai hari ini belum menunjukan rasa tanggung jawab terhadap perbaikan jembatan ambruk yang merupakan penghubung Kecamatan Ujung Padang dengan Kecamatan Bosar Maligas.
“Kalau rekanannya si Alpin dan memakai perusahaan punya orang Medan sewaktu awal pengerjaan. Sudah pernah disampaikan melalui orang kepercayaannya supaya mau membantu,” kata sumber.
Namun, sampai hari ini, tanda tanda dari Alpin membantu dana perbaikan belum terlihat. “Kayak buang badan lah. Memang masa pemeliharaan sudah berakhir yang bulan Maret itu. Cuma ada maunya bantuan,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Simalungun, Benny Saragih juga sepertinya buang badan dan tidak mau tau terhadap perbaikan jembatan yang ambruk sebulan lalu, tepatnya Jumat (8/5/2020).
“Pernah dibilang nanti disampaikan pada Alpin supaya dibantu dananya. Tetapi, sampai sekarang gak ada. Kalau dia (Benny) bisa lah macam gak mau tau. Duitnya banyak. Jadi gak takut,” terang sumber.
Terpisah, Benny Saragih saat ditemui di Posko Covid -19Jalan Asahan Km 6, Selasa (16/6/2020) sekira pukul 12.30 WIB menyebutkan, itu tanggung jawab rekanan.
“Sedang perbaikan sekarang. Itu masih tanggung jawab rekanan,” sebutnya sembari mengatakan pihak rekanan berasal dari Medan. (Zai)