Samosir , Lintangnews.com | Untuk mencapai 4 pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Anggota DPR/MPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia), Jhoni Allen Marbun, melakukan sosialisasi di Kabupaten Samosir pada Senin (10/9/2018).
Sosialisasi yang disampaikan Jhoni Allen Marbun, yaitu Pancasila adalah dasar ideologi negara, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) suatu bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara.
Jhoni Allen Marbun menyampaikan, tercapainya 4 pilar dalam berbangsa dan bernegara, tidak lepas dari filosofi kehidupan yang selama ini menyangkut dalam budaya Batak atau yang disebut dengan istilah ‘Dalihan Natolu’.
“Mencapai pemerintahan yang berjalan dengan baik, harus diterapkan berupa menghormati pimpinan, menghargai rekan kerj, dan mengasihi bawahan. Sejalan dengan ‘Dalihan Natolu’ atau filosofi yang menyangkut masyarakat dalam budaya Batak,” ujar Jhoni Allen.
Dilanjutkannya, masyarakat harus terlibat dengan pemerintah terhadap pembangunan agar terlaksana. Ini mengingat Kabupaten Samosir merupakan kawasan tujuan wisata, peran serta masyarakat memberikan sapaan dan tebaran senyum yang merupakan modal dasar pelayanan pariwisata.
Menurut Jhoni Allen, agar lebih menekankan implementasi 4 pilar di kehidupan masyarakat bukan lagi berkutat pada teori.
“Lembaga gereja bisa berperan dalam mensosialisasikan 4 pilar kepada jemaat. Dan akan lebih efektif jika gereja juga berperan untuk mengambil bagian dalam sosialisasi 4 pilar ini,” katanya.
Sosialisasi itu dihadiri dari berbagai kalangan perwakilan tokoh masyarakat di Samosir saat Jhoni Allen Marbun menyampaikan pemaparannya.
Dalam interaksi tanya jawab bersama Jhoni Alle, seorang aktivis muda Samosir, Marudut UMS Sitanggang melontarkan pertanyaan tentang bagaimana menerapkan rasa keadilan atas pengembangan pariwisata di Samosir antara warga yang bermukim di pinggir pantai dan pegunungan.
Dilanjutkan pertanyaan dari Dewi Naibaho selaku guru SMA Swasta HKBP Pangururan mengeluhkan kurangnya kesejahteraan yang mereka peroleh sebagai tenaga pendidik, khususnya guru-guru swasta. Dewi mewakili rekan seprofesinya mempertanyakan apa yang bisa mereka harapkan perhatian dari negara untuk mereka.
Keluhan juga disampaikan Jaingat Sihaloho. Pria yang kesehariannya sebagai advocad yang intens mendampingi masyarakat menyampaikan terkait kurangnya air minum bisa diakses masyarakat Samosir yang tinggal di pegunungan. Serta berharap perhatian Jhoni Allen Marbun terkait persoalan tanah sebagai akibat lahirnya SK 579 hasil revisi SK 44 yang juga menjadi persoalan ditengah-tengah masyarakat.
Menanggapi keluhan atau aspirasi masyarakat, Jhoni Allen berjanji akan menyampaikan dan memperjuangkan harapan masyakat Samosir kepada pemerintah pusat.
“Seraya tetap berdoa dan berusaha, dengan kebersamaan kita pasti bisa menghadirkan kehidupan yang lebih baik di Samosir,” pungkas Jhoni Allen. (abidan simbolon)