Kabur dari Lapas Siantar, Seorang Napi Tamping Diringkus di Parapat

Simalungun, Lintangnews.com | Satu dari 2 orang narapidana (napi) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Siantar yang sudah bersetatus tahanan pendamping (tamping) diringkus dari Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Kamis (22/8/2019) malam hari.

Napi yang ditangkap pegawai Lapas bekerjasama dengan pihak Polres Simalungun itu bernama Surya Darma Sitorus (34) warga Kelurahan Naga Pitu, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar.

Menurut Humas Lapas Siantar, Hiras Silalahi, Jumat (23/8/2019), napi tamping kasus pencurian itu sebulan lagi akan bebas. Karena nekad kabur, berarti Surya Darma ‘jalan kaki’ lagi sesuai masa hukumannya.

“Dia dan temannya yang kompak kabur, Ebenejer Gultom (32) bekerja sebagai tamping di luar Lapas dan sudah lebih kurang 1,5 bulan sebagai tamping luar,” terangnya.

Lanjutnya, kedua napi itu sebenarnya sudah mendapatkan remisi dan cuti bersyarat. Surat Keputusan (SK) bebas keduanya pun sudah turun. Petugas mengetahui keduanya kabur saat serah terima tugas tamping, Kamis (22/8/2019) sekira pukul 13.30 WIB.

“Saat dilakukan pendataan, dari 8 orang tamping, keduanya sudah tidak ada lagi. Diduga keduanya kabur sekira pukul 11.00 WIB atau 12.00 WIB. Selang waktu tak lama, ada kami dapat informasi Kepolisian melihat keduanya di Parapat,” ungkap Hiras.

Pasca melaporkan perihal kaburnya napi tamping ini kepada Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) P Siregar, pencarian pun dilakukan. Surya Dharma pun berhasil ditangkap lagi di sebuah perladangan di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

“Terhadap Ebenejer Gultom warga Jalan Hau Hole, Kelurahan Parsaoran, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) akan kami cari sampai dapat. Hak mereka, remisi dan cuti bersyarat akan dicabut dan ditempatkan di sel khusus,” terang Hiras.

Sementara itu, Surya Dharna disaksikan Humas, Hiras Silalahi memohon maaf kepada Kalapas, P Siregar. Kalapas tampak kesal dan menyayangkan aksi nekad Surya Dharma yang sempat kabur. (Zai)