Kartu SiKerja, Program Pemutus Mata Rantai ‘Mafia’ Apa pun di Simalungun

Simalungun, Lintangnews.com | Calon Bupati Simalungun nomor urut 1, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) merasa prihatin dengan keluhan masyarakat petani yang demikian sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.

Menurut data yang ada, kuota pupuk subsidi di Kabupaten Simalungun mencapat 1,3 juta ton. Dan jika melihat besaran jumlah itu, tidak wajar pupuk subsidi langka di Simalungun. Karena jumlah Kepala Keluarga (KK) kelompok tani (poktan) di Simalungun sekitar 260.000.

“Saya merasa prihatin dengan keluhan itu. Jika saya terpilih dan dipercayakan rakyat untuk memimpin Simalungun, maka mafia peredaran pupuk subsidi yang tidak merata ini, akan diputus. Tidak ada alasan, pupuk subsidi tidak sampai ke para petani, apakah melalui kelompok tani (Poktan) atau gabungan kelompok tani (Gapoktan),” kata RHS, Selasa (17/11/2020).

Diungkapkan RHS, untuk menyikapi kondisi itu sudah disiapkan satu program yakni kartu SiKerja. Kartu itu sebagai media untuk mempercepat proses kerja di seluruh sektor peningkatan perekonomian, Pendapatan Asli Daerah (PAD), maupun hasil pertanian, serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tujuannya mensejahterakan rakyat Simalungun.

“Kartu SiKerja ini menjadi media yang berkekuatan untuk meniadakan peranan mafia dalam pendistribuan apapun yang berkaitan dengan bahan pendukung peningkatan produksi hasil bumi di Simalungun,” kata RHS.

Menurutnya, melalui kartu SiKerja, seluruh program dan bantuan dari pemerintah akan terserap maksimal dan tepat sasaran, sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Ditegaskan RHS, melalui program kartu SiKerja, segala bentuk bantuan akan menyasar ke setipa bidang usaha masyarakat, mulai dari UMKM, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, termasuk pendidikan dan pelatihan.

Di bidang UMKM, misalnya, kartu SiKerja bisa dimanfaatkan untuk subsidi sewa tempat usaha, pembuatan izin usaha (CV), juga bantuan modal usaha.

Di bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, kartu SiKerja bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan, mulai dari bantuan pembukaan lahan, subsidi pupuk dan bibit, bantuan alat mesin pertanian, bantuan pembuatan kandang ternak, subsidi pakan ternak, termasuk bantuan anak ternak seperti sapi, kambing, unggas dan ikan.

Untuk bidang pendidikan dan pelatihan, kartu SiKerja akan bermanfaat sebagai beasiswa pendidikan, bantuan pelatihan seperti kerajinan tangan, pembiayaan kursus atau pelatihan kerja, termasuk bantuan alat kerja mulai dari mesin jahit atau perbengkelan.

Namun, diingatkan RHS, kartu SiKerja bukanlah seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berisikan dana, jadi tidak bisa diuangkan oleh pemegangnya.

Mengenai sumber dana untuk merealisasikan kartu SiKerja, menurut RHS, berasal dari dana strategis, dana bantuan sosial (bansos), PAD, sumber-sumber dana lain yang akan diupayakan berdasarkan kreativitas dan kepiawaian pemerintah dalam mengelola potensi-potensi daerah.

“Sementara mengenai siapa yang bisa mendapatkan kartu SiKerja, yakni masyarakat Simalungun yang membutuhkan bantuan modal usaha kerja dari kelompok kurang mampu dan memenuhi persyaratan,” jelas RHS.

Ihwal teknis pengajuan manfaat kartu SiKerja, akan dibentuk tim fasilitator dan tim penilai kelayakan di tiap kecamatan yang akan mengidentifikasi jenis bantuan yang akan diberikan.

Terkait berapa nilai bantuan yang akan dirasakan masyarakat melalui Kartu SiKerja, menurut RHS, bergantung dengan jenis usaha dan kelayakan usaha masyarakat yang mengajukan. Kendati demikian, pihaknya telah menetapkan besaran maksimal bantuan dari Kartu SiKerja sebesar Rp 50 juta.

“Manfaat kartu SiKerja bisa dirasakan masyarakat Simalungun setelah RHS-ZW terpilih dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati pada April 2021, setelah melalui tahapan verifikasi dari dinas dan pihak berwenang,” ungkap RHS. (Rel/Zai)