Siantar, Lintangnews.com | Dalam dunia pendidikan, seharusnya seorang Kepala Sekolah (Kepsek) harus berani dan tidak bersilat lidah atau berbohong ketika ditemui oleh siapa pun, termasuk orang tua murid.
Apalagi jika Kepsek itu memimpin sekoha di bawah naungan yayasan gerejawi. Seperti halnya yang dilakukan Kepsek SD Swasta HKI Jalan KS Tubun, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar, Sabtu (15/2/2020) kemarin.
Saat itu salah seorang orang tua murid berinisial PB ini kordinasi dan konfirmasi akan adanya keluhan anaknya di SD Swasta HKI Jalan KS Tubun.
Kedatangan PB langsung disambut seorang guru dengan ciri-ciri gendut dan rambut keriting. Namun ketika ditanya apakah Kepsek berada di tempat, jutsru guru itu mengatakan, sedang keluar.
“Kalau ada yang mau ditanyakan, maka saya akan sampaikan,” kata guru dimaksud.
Akhirnya orang tua murid menanyakan tentang buku pelajaran yang didapat anaknya kadang harus saling berbagai pada temannya sekelas. Adanya dugaan pungutan berkedok donasi yang dipaksakan sebesar Rp3.000 per murid. Ini termasuk dugaan pungutan untuk pembelian atribut seragam pakaian sekolah sebesar Rp 16.000.
PB juga menanyakan informasi jika sekolah itu pernah ada menerima bantuan sebesar Rp 5 juta dari pelajar Australia yang magang di SD Swasta HKI Jalan KS Tubun SD. Kabarnya kalau sumbangan itu diperuntukkan untuk membeli buku buku pelajaran dan diduga ternyata tidak dibeli.
Akhirnya guru itu menjelaskan, mengenai buku pelajaran sudah ada tersedia semua saat ini. “Kalau mengenai pungutan pembelian atribut sekolah, memang segitu harganya untuk 4 jenis atribut,” terangnya.
Sedangkan pertanyaan yang lain akan dijawab, orang tua murid sudah mulai curiga. Pasalnya yang mau dicari adalah Kepsek, namun justru guru yang ditemui orang tua murid selalu menyahut.
Akhirnya orang tua murid pulang dan penasaran dengan identitas guru it. PB pun menemui salah seorang orang tua murid berinisial DB yang anaknya juga bersekolah di SD Swasta HKI Jalan KS Tubun
PB lalu menceritakan pada DB mengenai yang dialami saat berkunjung ke SD Swasta HKI Jalan KS Tubun. Dirinya curiga dengan identitas guru yang menemuinya dengan ciri-ciri gendutm keriting dan memakai kacamata.
Akhirnya DB menjekaskan jika Kepsek SD Swasta HKI Jalan KS Tubun yang sebenarnya adalah guru yang menemui PB. Bahkan DB menunjukkan akun Facebook milik oknum Kepsek dimaksud. Dan ternyata benar jika bersangkutan merupakan guru yang ditemui PB saat itu. (Pembela)