Siantar, Lintangnews.com | Wakil Wali Kota Siantar, Togar Sitorus mengajak untuk meningkatkan pemahaman 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan melaksanakan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat.
Ini khususnya masyarakat Siantar untuk dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat di wilayah masing- masing. Sehingga menjadikan masyarakat Siantar yang semakin mantap maju dan jaya.
Hal disampaikan Togar dalam sambutan tertulis Wali Kota, Hefriasyah saat membuka Forum Dialog Wawasan Kebangsaan bagi para Sekretaris dan Kepala Bidang (Kabid) di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Siantar, Selasa (18/12/2018) bertempat di aula Gedung Dharma Wanita Persatuan, Jalan Porsea.
Togar menjelaskan, nilal-nilai 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lain untuk mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara terus dijadikan jalan yang mengacu kepada tujuan negara yang dicita-citakan.
Termasuk bersatu padu mengisi pembangunan 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi paduan yang efektif dan nyata.
“Apabila semua pihak, segala elemen bangsa dan seluruh masyarakat konsisten mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, niscaya Indonesia mampu menjadi bangsa yang makmur, sejahtera dan bermartabat,” jelasnya.
Selain itu, Wakil Wali Kota mengatakan, pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Forum Dialog Wawasan Kebangsaan yang bertujuan untuk lebih meningkatkan dan menggugah kembali rasa nasionalisme, cinta tanah air, setia kepada Pancasila dan UUD 1945 serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan keanekaragaman itu, Togar menuturkan, mengharuskan setiap langkah dan kebijakan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang diperkuat dengan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu Kasrem 022/Pantai Timur, Letkol Inf Agustatius Sitepu dalam pemaparannya menjelaskan, kesadaran kebangsaan merupakan kondisi yang amat dinamis yang perlu dibina dan dikembangkan serta didukung institusi pemerintah, institusi politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan keamanan.
Agustatius Sitepu juga menjelaskan, masyarakat Siantar merupakan masyarakat heterogen, terdiri dari berbagai suku, etnis, agama dan budaya. Ini merupakan kondisi alamiah majemuk dan kompleks keragaman itu merupakan unsur yang strategis dan menguntungkan untuk membangun bangsa.
“Namun di sisi lain juga memberi potensi kerawanan besar dari berbagai segi kehidupan yang sewaktu-waktu dapat memicu gejolak dan dikhawatirkan berakhir dengan konflik antar golongan, ras, agama atau daerah yang sungguh diharapkan dan diinginkan tak terjadi,” kata Agustatius.
Kepala Badan Kesbangpol, Lukas Barus melaporkan, kegiatan dimaksud untuk memantapkan pemahaman tentang 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada aparatur Pemko Siantar.
“Ini khususnya bagi para Sekretaris dan Kabid di OPD agar dalam kehidupan sehari-hari dapat mensosialisasikan 4 pilar itu,” ujarnya seraya menyampaikan terima kasih kepada narasumber yakni, Dosen dari Universitas Simalungun (USI) Hisarma Saragih dan Kasrem 022/Pantai Timur, Letkol Inf Agustatius Sitepu. (rel)