
Deli Serdang, Lintangnews.com | Dalam rangkaian kegiatannya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga melakukan kunjungan kerja (kunker) ke kantor Balai Karantina Pertanian Medan di Dusun Lestari Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (22/10/2022).
Pada kesempatan itu, Mentan disambut Kepala Balai Karantina Pertanian Medan, Lenny Hartati Harahap, Kasubbag Tata Usaha (TU), Prima Indra dan seluruh pejabat fungsional dan pegawai.
“Pertanian itu bagaikan merpati putih yang tidak pernah ingkar janji, dan kita harus syukuri bisa bekerja di karantina,” papar Syahrul.
Mentan juga berpesan lagi kepada para pegawai. “Setiap hari ada kebaikan yang kau simpan di kantor ini, ekspornya terus tingkatkan, itu yang perlu saya sampaikan. Mari kita kerja bagi republik ini, kenapa Indonesia bisa begini, itu karena pertanian kita yang hebat. Kesejahteraan petani meningkat, dan sudah tiga tahun kita tidak impor, sehingga kita telah mendapatkan penghargaan yang terbaik,” ungkapnya.
Syahrul juga meminta agar memperkuat tupoksimu dan ilmu karantina, sehingga bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
“Jadi keuletan menentukan hasil, keringat mu itu tidak pernah ingkar janji. Terakhir jaga integritas, karena tanggung jawab tidak hanya jabatan, tidak hanya tugas, itu merupakan tanggungjawab bersama dan saling perduli,” sebut Mentan.
Dalam kesempatan itu, Lenny Hartati memaparkan kegiatan dan pegawai Balai Karantina Pertanian Medan.
“Pegawai ada 79 orang yang meliputi pejabat fungsional, baik karantina hewan dan tumbuhan, serta pegawai administrasi. Wilayah Kerja (Wilker) kami ada di Bandara Kualanamu, Kantor Pos Medan, Kantor Pos Tanjung Morawa, Pangkalan Susu dan Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput),” imbuhnya.
Pihaknya juga melakukan upaya peningkatan pegawai. Caranya dengan melakukan In House Training, bimbingan teknis (bimtek), sosialisasi dan webinar yang rutin dilaksanakan.
Terkait ekspor, jumlah ekspor pada tahun 2022 sampai bulan September ini dengan frekuensi ada 3.994 kali dan nilai ekonominya sebesar Rp 4.6 triliun.
Lenny menambahkan, dukungan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), Balai Karantina Pertanian Medan telah memiliki 7 instalasi karantina hewan yang sudah teregistrasi dari Badan Karantina Pertanian.
Tiga di antaranya sudah diregister GACC China untuk pemenuhan sarang burung walet ekspor. Sementara 3 lagi akan memenuhi GACC dan menambah ekspor dari Provinsi Sumatera Utara.
“Untuk karantina tumbuhan ada 8 instalasi karantina tumbuhan dan rencana kita akan ekspor perdana buah Manggis ke China. Kita juga memiliki laboratorium yang teregistrasi dan memiliki berbagai inovasi,” papar Lenny.
Balai Karantina Pertanian Medan juga telah menolak importasi burung dari Afrika Selatan 2.000 ekor melalui Malaysia bekerja sama dengan Bea Cukai dan Angkasapura Kualanamu, karena saat itu masih mewabahnya virus flu burung (AI) dari negara tersebut.
“Ada juga mobil Sertifikat Keliling (Serli) yang siap melayani masyarakat. Kita juga telah melakukan kolaborasi pelayanan informasi bersama dengan Bea Cukai dan Karantina Ikan,” ujar Lenny.
Di akhir laporannya, Lenny menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kunjungan Mentan di kantor Balai Karantina Pertanian Medan. (Idris)