Kunjungi Taput, Menko Perekonomian Canangkan Pengembangan Tanaman Macadamia

Taput, Lintangnews.com | Ratusan ribu hektar lahan kritis di Sumatera Utara bakal menjadi lahan produktif dengan budi daya tanaman Macadamia.

Tanaman ini disebut cocok di seputaran lahan kritis yang mengelilingi kawasan Danau Toba.

Macadamia adalah genus dari delapan spesies tumbuhan dari familia proteaceae, tersebar di Australai timur, dan Sulawesi. Pohon berukuran 6-40 meter, daun memiliki panjang 6-30 sentimeter dan lebar 2-13 sentimeter, bunga 10-15 milimeter, berwarna putih sampai ungu, buah memiliki 1 atau 2 biji.

Biji Macadamia satu produk tanaman bernilai ekonomis yang bisa diracik dengan makanan lain seperti cokelat.

Dengan potensi lahan kritis di kawasan hutan dan lahan warga diyakini bisa menambah kesejahteraan petani sumatera utara, sebab relatif singkat dalam berproduksi.

Paparan itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Darmin Nasution pada acara pembukaan pencanangan pengembangan tanaman Macadamia untuk rehabilitasi hutan dan lahan Desa Hutaginjang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kamis (27/6/2019).

“Mari tanami Macadamia. Harganya tinggi, Macadamia akan berbuah setelah lima tahun. Biji Macadamia akan jadi campuran cokelat,” kata Darmin.

Tanaman Macadamia, lanjut Darmin, bagusnya ditanami secara tumpang sari. Sebab jenis tanamannya tumbuh lama. Jika sudah tumbuh akan menahan air dan dipastikan lahan tidak lagi kritis.

“Itulah yang kita kerjakan hari ini. Tanaman asli Australia. Mana tau ada tanaman endemik lokal juga di sini mari kita bahu-membahu berusaha bersama menanam lahan kritis,” paparnya.

Acara itu juga dirangkai dengan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia (World Day To Combat Desertification) dengan menanam secara simbolis bibit Macadamia di kompleks persemaian permanen produksi dan pengembangan Macadamia BPDAS Asahan Toba Kementerian lingkungan hidup dan Kehutanan Desa Hutaginjang.

Dalam acara itu hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Dandim 0210 TU, Kapolres Taput, serta kepala daerah kawasan Danau Toba seperti Bupati Taput, Nikson Nababan, Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor dan Bupati Toba Samosir (Tobasa) Darwin Siagian.

Juga jajaran pejabat pemerintahan daerah kawasan Danau Toba serta ratusan anggota kelompok tani yang terlibat dalam perhutanan sosial.

Sementara itu,  Ketua Forum DAS Asahan Toba, Robert Tua Siregar memperoleh penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai penggagas dan pemerhati lingkungan.

Penghargaan diberikan atas dorongan dan ide Robert Tua Siregar untuk jenis tanaman di sekitar daerah tangkapan air Danau Toba yang ekologial, ekonomis dan sosiologis.

Robert menyebutkan, tanaman Macadamia merupakan jenis kacang yang memiliki nilai ekologial bisa untuk konservasi lahan dalam puluhan tahun. Ekonomis biji kacang ini memiliki nilai jual Rp 400.000-500.000 per kilogram. (frengki)