Label Halal Jangan Sampai Mengkotak-Kotakkan Masyarakat Tobasa

Tobasa, Lintangnews.com | Hangat dibicarakan wacana yang diberikan Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi yang akan memberlakukan wisata halal di sekitaran Danau Toba, menuai protes masyarakat baik itu di media sosial (medsos), demikian juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Tonny Simanjuntak.

Saat dihubungi via telepon seluler, Senin (2/9/2019) Tonny Simanjuntak mengatakan, dengan label halal itu akan membatasi kuliner khas Batak yang sudah menjadi budaya dalam masyarakat dan merupakan kebiasaan yang sudah lama dilakukan.

Tambahnya lagi, makanan khas Toba, seperti babi panggang serta kuliner lainnya merupakan sumber pendapatan bagi masyarakat dari sektor kuliner. Menurutnya, dengan label halal tentu menutup sumber mata pencaharian di masyarakat, sehingga tidak boleh diganggu.

“Silahkan saja dari etnis atau suku mana membuka rumah makan di sekitaran Danau Toba. Misalnya Kabupaten Tobasa, untuk memenuhi selera dari wisatawan, mereka bebas untuk menentukan singgah di rumah makan mana,” sebut Tonny.

Seperti saat peresmian Rumah makan Sinar Minang, beberapa waktu lalu, pemerintah dan dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD dan elemen masyarakat hadir. Menurutnya, ini membuktikan pihaknya terbuka dengan kehadiran rumah makan tersebut.

“Biarlah keberagaman yang terjadi di sekitaran Danau Toba, khususnya Tobasa terus berlanjut. Sebab selama ini masyarakat tidak pernah mempermasalahkan keberagaman itu, karena Bhineka Tunggal Ika masih dipegang erat khususnya di Tobasa,” papar Tonny.

Dia menilai, jangan karena dengan label halal, membuat masyarakat di Tobasa menjadi terkotak-kotak. Karena selama ini kebersamaan dan toleransi sudah ada sejak ratusan tahun, sebab masyarakat selalu hidup dalam kerukunan tanpa ada gesekan dari golongan, etnis dan agama.

Tonny menuturkan, warisan yang diberikan leluhur Batak kepada generasinya, agar selalu menghargai sesama tanpa harus membedakan aliran kepercayaan, agama dan etnis, untuk menghindari benturan atau gesekan yang tertuang dalam ‘Dalihan Natolu’, dimana selama ini dengan kuliner Batak tidak ada masalah.

“Dan selama ini, wisatawan yang datang ke Tobasa nyaman-nyaman saja dengan kuliner yang ada dan tidak ada kendala. Ingin makanan yang halal ada di Rumah Makan Berkat dan Sinar Minang yang baru saja diresmikan,” pungkas Tonny. (asri)