Simalungun, Lintangnews.com | Orang Tak Dikenal (OTK) mengklaim ratusan hektar lahan Enclave Sitahoan di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun miliknya dan merupakan warisan dari leluhurnya (Oppungnya, dalam bahasa daerah).
“Peristiwa yang nyaris terjadi pertumpahan darah itu terjadi sekira 4 bulan silam. OTK di lokasi (Sitahoan) bersama ratusan orang. Lalu histeris mengakui lahan itu milik dari Oppungnya,” ungkap sumber, kemarin.
Dikatakan, peristiwa yang nyaris adu fisik itu saat keluarga ahli waris lahan ingin mendirikan gubuk di lokasi. “Mereka ada 7 orang dan mengamankan diri di gubuk milik almarhum Ali Wongso,” terangnya.
Disinggung siapa Ali Wongso dimaksud, sumber menuturkan, almahrum orang tua dari Wesly Silalahi. Pemilik sebagian lahan Enclave Sitahoan yang dibeli dari Karben Sinaga warga Kota Siantar.
Menurutnya, pasca peristiwa itu kedua belah pihak ada dimediasi oleh Pangulu Sipangan Bolon Induk, Sahan Sinaga. Namun tak menemui titik terang dan OTK merasa seperti Bupati melontarkan perkataan kasar pada Pangulu.
“Menurut pemaparan keluarga Karben Sinaga, saat itu Pangulu berpura-pura takut. Itu dilakukan untuk mengelabui mereka (keluarga ahli waris). Karena saat itu dia baru terpilih menjadi Pangulu,” ujar sumber.
Dia menduga, OTK berupaya mengklaim ratusan hektar lahan Enclave Sitahoan bukanlah tujuan utamanya. Melainkan untuk menguasai sebagian kawasan Hutan lindung Sibatuloting yang banyak kayu alamnya.
“Masih ingat lae saat longsor menimbun Jembatan Sidua-dua? Itu efek dari maraknya perambahan kayu alam dari kawasan Hutan Sibatuloting. Kan sempat berurusan dengan polisi, namun urung tanpa sebab,” sebutnya.
Lintangnews.com pun coba mendesak narasumber kebenaran alamat rumah penguasa lahan Enclave Sitahoan yang sebelumnya disebut Karben Sinaga berdomisili di Siantar.
“Kalau tak silap, Karben Sinaga berdomisili di Jalan Makmur Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar. Saya pernah kesana dulu. Jaraknya 1 rumah dari persimpangan,” tukas laki laki tua tersebut.
Terpisah, sejumlah warga di salah satu warung, persis di samping rumah milik Karben Sinaga dimaksud laki laki tua warga Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, jika rumah tersebut telah dijual dan orangnya sudah berpindah.
“Iya benar ini rumahnya. Karben Sinaga itu tinggi tinggi orangnya. Rumahnya sudah dijual dan mereka sudah lama pindah. Kurang tau kemana, anak perempuannya di Jalan Bali,” beber warga, Minggu (15/12/2019).
Pantauan, rumah berukuran 5 meter dengan kondisi semi permanen milik Karben Sinaga seperti disampaikan warga Jalan Makmur Kelurahan Asuhan tampak kosong alias lama tidak berpenghuni.
Sebelumnya Pangulu Nagori Sipangan Bolon Induk, Sahan Sinaga membantah ada menerima sesuatu dari oknum pengusaha inisial LS. Meski telah menerbitkan Surat Keterangan Tanah (SKT) atas lahan Enclave Sitahoan. “Kalau mau didaftarkan di kantor Pangulu silahkan. Tetapi saya bukan seperti yang bapak duga,” elaknya.
Menurutnya, LS menguasai ratusan hektar lahan Sitahoan berasal dari transaksi jual beli di notaris Medan. “Kurang tau notaris Medan yang membuat aktanya. MN sudah ganti rugi juga ke LS. Kayaknya itu pakai notaris,” duga Sahan.
Dikatakan, selain transaksi jual beli dengan MN, oknum LS dimaksud juga ada melakukan transaksi jual beli atas lahan Enclave Sitahoan dengan keluarga Jabanten Damanik. Ini sebelumnya sudah mendapat surat penyerahan tanah dari keluarga Karben Sinaga.
“Awalnya sdh ada S. Penyerahan tanah dr kel.Karben Sinaga ke Pihak Kel.Jabanten Damanik,selanjutnya pihak Jabanten Damanik jual beli Ke L.S ,yg lain memakai jual beli melalui Akta Notaris,jdi LS mengusahai /menguasai pakai jual beli,baik perjanjian antar pihak dan akta notaris, sesuai prosedur menurut asal usul Tanah, Pak Ketua🙏,” tulis Sahan via WhatsApp (WA). (Zai)


