Labuhanbatu, Lintangnews.com | Pemerintah Pusat diminta agar menekankan kepada setiap perusahaan perkebunan yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU) di Indonesia guna melakukan penghijauan di setiap areal masing-masing.
Pasalnya puluhan hektar lahan kosong dan mubazir yang perlu ditanami, sehingga dapat berfungsi mengurangi dampak pemanasan global (global warming), serta bernilai ekonomis.
Sebab, negara lain juga mendukung Indonesia melakukan penghijauan di berbagai Provinsi. Justru perusahaan perkebunan tidak melakukan apapun terkait hal itu. Pasalnya, tanaman kelapa sawit yang mengandung minyak itu beraroma panas.
Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Herry didampingi Muhammad Yusuf ketika berbincang-bincang dengan wartawan di Kota Negeri Lama, Sabtu (16/6/2019).
Pihaknya angkat bicara tentang pentingnya penghijauan yang akan dilakukan pemilik HGU dimaksud dilakukan di setiap jalan blok (collection) maupun jalan utama (express). Selain berfungsi sebagai penghijauan, penanaman pohon juga berfungsi menahan badan jalan agar tidak mudah longsor.
Dicontohkan Herry, kalau 1 HGU memiliki luas lahan 5.000 hektar, maka jalan antar blok dan jalan utama ditanami satu jalur sebelah kiri atau kanan jalan dengan bibit pohon jati, maka akan ada puluhan kilometer penghijauan di setiap perkebunan.
“Di Labuhanbatu Raya, ratusan perusahaan perkebunan, pastinya seribuan kilometer yang bakal dihijaukan,” ungkapnya.
Khusus untuk Kecamatan Bilah Hilir ada 8 perusahaan perkebunan dan memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Namun sampai saat ini belum maksimal mengindahkan peraturan dan Undang-Undang (UU) tentang penghijauan di areal perusahaan menanam bibit pohon yang sangat berguna untuk masyarakat sampai ke anak cucu.
Yusuf menambahkan, perusahaan di Labuhanbatu dan khususnya di Bilah Hilir berdasarkan hasil pengamatan dan usul masyarakat kepada pimpinan perusahaan perkebunan belum terlihat adanya penghijauan di areal HGU.
“Kita minta pemerintah untuk menindak perusahaan perkebunan yang belum menerapkan penghijauan,” tukas Yusuf. (sofyan)