Asahan, Lintangnews.com | Adanya pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Asahan, Syaddad Nasution yang menyatakan dirinya tidak perlu meminta dukungan kepada DPC Kecamatan untuk menjadi Ketua DPD.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PAN Kecamatan Sei Dadap, Abdul Muid didampingi Ketua DPC Kecamatan Rahuning, Nazir menyesalkan pernyataan itu.
Sebelumnya hal itu disampaikan pengurus Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Asahan, Fahrul Simangunsong dan Dian Marwah kepada Abdul Muid, jika Syaddad tidak perlu dukungan untuk maju menjadi Calon Ketua PAN Asahan.
“Pada tanggal 1 Febuari 2021 Fahrul Simangunsong dan Dian Marwah berkunjung serta bersilaturahmi ke Fraksi PAN Asahan untuk membicarakan Musyawarah Daerah (Musda) PAN yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Namun Syaddad mengatakan, dirinya tidak perlu meminta dukungan dari DPC PAN Kecamatan untuk menjadi Ketua PAN Asahan,” ujar Abdul Muid menirukan pernyataan Syaddad, Jumat (5/2/2021).
Lanjutnya, pernyataan Syaddad, jika dirinya lebih pantas menjabat kembali menjadi Ketua AN Asahan karena diminta langsung oleh DPP PAN.
“Katanya dirinya sudah bertemu langsung dengan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, langsung diminta kembali memimpin PAN Asahan, jadi tidak perlu meminta dukungan dari DPC PAN Kecamatan, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam atau kader PAN di Asahan. Karena Musda kali ini gak ada pemilihan, tetapi langsung ditunjuk Ketua Umum,” ucap Muid kembali menirukan perkataan Syaddad.
Muid menilai, pernyataan yang diucapkan Syaddad dapat menimbulkan kemarahan para kader PAN di DPC Kecamatan dan Ranting.
“Pernyataan Syaddad ini menunjukkan keangkuhan dan keegoan sebagai pimpinan partai. Tak perlu menyombongkan diri dan merendahkan kader PAN di tingkat Kecamatan, apalagi menyebutkan nama Ormas,” tandas Muid.
Dia menjelaskan, kehadiran di tingkat Kecamatan dan Ranting (Grassroots) sangat mempengaruhi kebesaran partai. Kalau antara pimpinan partai tingkat Pusat, Wilayah, Daerah, Kecamatan sampai Ranting tidak sehat, jangan harap PAN ini akan besar kedepan,” tukasnya.
Lanjutnya, jika komunikasi pimpinan partai seperti tingkat DPD dengan DPC tidak baik, maka jangan harap PAN Asahan bisa mengembalikan kejayaannya seperti tahun 2014. Dimana PAN pada saat itu mendapatkan jabatan Wakil Ketua DPR Asahan dengan memperoleh 6 kursi.
Sementara itu, Syaddad membenarkan ada pengurus Pemuda Muhammadiyah Asahan berkunjung ke kantor Fraksi PAN Asahan.
“Iya ada pengurus Pemuda Muhammadiyah seperti Fahrul Simangunsong, Dian Marwah dan kawan-kawan lainnya berkunjung ke Fraksi untuk bersilaturahmi,” ungkap Syaddad saat dihubungi melalui telepon seluler.
Disinggung mengenai pernyataan yang diucapkannya pada pengurus Pemuda Muhammadiyah Asahan yang berkunjung, dirinya mengatakan, itu hanya disalah tafsirkan.
“Bukan saya tidak perlu dukungan untuk menjadi Ketua PAN Asahan. Tetapi saya diperintahkan Ketua Umum PAN untuk mempersiapkan Musda dan Formatur yang akan digelar dalam waktu dekat lewat virtual,” ujar Syaddad.
Dia juga menyebutkan, pemilihan Ketua PAN Asahan saat ini berbeda dan terjadi perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), dimana harus membuka pendaftaran untuk menjadi Formatur dan harus mendapat dukungan DPC PAN Kecamatan.
“Dari mana pula kita tidak perlu dukungan kalau ingin menjadi Ketua PAN Asahan. Semua harus mendapatkan dukungan,” tegasnya.
Syaddad berharap kepada aktivis yang berkunjung itu harus memahami AD/ART PAN Asahan, terkait dengan pernyataan dirinya jangan asal ditafsirkan saja.
“Pernyataan saya itu disalahtafisirkan, sehingga menimbulkan kegaduhan di partai,” ujarnya.
Dia juga mendukung kader partai yang ingin maju menjadi Calon Ketua PAN Asahan asalkan memenuhi syarat, seperti mendapatkan dukungan untuk maju menjadi Formatur. Nama-nama yang sudah masuk dalam Formatur langsung dikirim ke DPP.
“Saya tegaskan kembali, diperintahkan Ketua Umum PAN untuk menyiapkan kegiatan Musda dan menyusun Formatur. Alhamdulillah persiapan rencana Musda PAN Asahan sudah mau selesai,” tegasnya. (Heru)
