Simalungun, Lintangnews.com | Gaji selama bertugas pada penanganan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019), petugas dari Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Simalungun diduga belum terima gaji.
“Belum ada terima gaji selama tugas di Covid-19 ini,” ungkap salah seorang petugas Dinsos Simalungun saat ditemui di lingkup Posko Tanggap Darurat Penanganan Covid-19 Simalungun di Jalan Asahan Km 6, Selasa (12/5/2020) kemarin.
Sejauh ini, petugas Covid-19 dari Dinsos Simalungun sebatas bekerja seperti pembungkusan bantuan pangan ke dalam plastik yang terdiri dari beras 5 kg, mie instan dan susu kaleng.
“Seperti yang di gudang bantuan pangan itu juga belum ada terima gaji karena diblokir Bupati. Ini supaya pembiayaan bantuan pangan duluan diselesaikan. Jadi, gak sembrawutan,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial(Kadinsos), Mudahalam Purba saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Rabu (13/5/2020) menjelaskan, rincian dari penggunaan anggaran masih dibuat.
“Itu lah taksirannya semua. Masih sembako (bantuan pangan) saja,” jelas mantan Kasatpol PP dan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun tersebut.
Disinggung mengenai petugas Covid-19 dari Dinsos diduga belum terima gaji karena diblokir Bupati, justru Mudahalam malah balik bertanya dan menyebutkan pengusahanya lah nanti.
“Siapa yang bilang? Supaya tau siapa yang bilang. Gak ada diblokir. Kami masih fokus ke sembako ini ya,” ujar Mudahalam.
Diberitakan sebelumnya, pulang dari kantor Pangulu Nagori Dolok Marlawan Jalan Asahan Km 4, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Selasa (12/5/2020) sekira pukul 16.30 WIB, sejumlah warga bukan membawa bantuan pangan Bupati Simalungun, JR Saragih. Melainkan, hanya membawa rasa kecewa.
“Ada yang dapat, kami tidak,” ujar warga di kantor Pangulu Nagori Dolok Marlawan.
Kemudian, perealisasian bantuan pangan buntut dari Covid-19, Pemerintah Nagori Dolok Marlawan disebut membodohi warga. “Membodohinya kalian (Pangulu dan Pemkab). Kalian data, tapi tak dapatan semua,” kesal warga sembari berjalan ke luar dari pelataran kantor Pangulu Nagori Dolok Marlawan.
Selain itu, bantuan pangan Bupati, JR Saragih yang dibungkus plastik dan tas warna merah dianggap kurang memuaskan. Sebab, hanya berisikan beras seberat 5 kg.
“Ikan sarden 4 kaleng, 3 susu kaleng dan mie instan 20 bungkus, itu saja,” ungkap warga lainnya sembari mengaku telah mendapatkan bantuan pangan Bupati, JR Saragih.
Sementara, Gamot Huta III Nagori Dolok Marlawan, marga Sitorus saat ditemui membenarkan belum semua warga mendapatkan bantuan pangan, karena masih 64 paket yang datang.
“Data yang kami ajukan ada115 Kepala Keluarga (KK) dan menentukan nama-nama mendapatkan bantuan pangan mungkin Dinsos Simalungun,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Pangulu Nagori Rambung Merah, Martua Simarmata, jika data yang diajukan dengan ditentukan tidak sesuai. “Yang diajukan sekitar 555 KK. Setelah diverifikasi gak sampai segitu. Makanya, ini mau kami verifikasi lagi,” kata Martua.
Terpisah, Kadinsos, Mudahalam Purba saat dikonfirmasi melalui telepon seluler menjelaskan, yang mendapatkan bantuan pangan di luar dari data penerima PKH (Program Keluarga Harapan).
“Datanya pun adanya sama Camat dan sudah kita sampaikan, ini bertahap pendistribusiannya. Ini dulu yang didistribusikan ya,” jelas Mudahalam sembari mengaku anggarannya sebesar Rp 25 miliar dari APBD dan tak semua untuk bantuan pangan. (Zai)