Simalungun, Lintangnews.com | Sejumlah refleksi di komplek Griya, Jalan Asahan Km 3, Nagori Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun disebut dirazia pihak Kepolisian.
“Kabarnya dirazia, termasuk Ahel Faress yang di ujung. Kalau masuk ke komplek Griya, belok ke kiri tempatnya,” ungkap salah seorang warga, Jumat (13/11/2020).
Razia dilakukan pihak Kepolisian, karena selain sebagai usaha mandi uap dan spa serta salon, lokasi Ahel Faress berwarna hijau itu juga diduga menjadi tempat mesum atau prostitusi.
“Kalau kabarnya dirazia karena lokasi Ahel itu diduga sekalian tempat mesum. Dan ada yang sampaikan video terkait Ahel itu sama oknum personil Polsek Bangun,” jelas warga.
Informasi diperoleh, razia yang digelar pihak Kepolisian itu di Ahel Faress sekira 2 minggu lalu. Sejak dirazia, Ahel Faress sempat tutup 2 hari. Kalau gak salah yang tanggal 30 Oktober itu razianya,” kata warga.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Bangun, Ipda L Sirait saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, mengaku tidak ada melakukan razia. “Tidak ada. Coba tanya pada Bhabinkamtibmas,” ucapnya.
Sebelumnya, salah seorang perempuan saat ditemui di Ahel Faress, Kamis (12/11/2020) sekira jam 15.22 WIB mengatakan, terapis tidak tau apa-apa dan menyarankan agar mempertanyakan kepada backingnya.
“Pengusahanya gak di sini. Tanya sama pak Lok saja nanti,” katanya sembari mengaku boru Purba, warga Kecamatan Gunung Malela yang sebelumnya disebut diduga oknum Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Simalungun, Mixnon Andreas Simamora sebagai Kecamatan prostitusi dan sudah 5 bulan sebagai terapis di Ahel Faress.
Menurut wanita muda belia itu, pihak Kepolisian yang mendatangi Ahel Faress adalah personil Polres Simalungun.
“Selain menyarankan protokol kesehatan (prokes), petugas juga mempertanyakan Spa Vagina. Seperti yang bapak pertanyakan,” ungkapnya.
Informasi diperoleh, sekira 2 bulan lalu, lokasi Golden refleksi dan spa di komplek Griya juga dirazia pihak Kepolisian dari Poldasu, karena diduga tempat mesum. (Zai)