Tobasa, Lintangnews.com | Guna mengamalkan Sila ke 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta upaya peningkatan rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam wilayah hukum Polres Toba Samosir (Tobasa) diawali dari pelajar sebagai generasi penerus.
Hal ini dalam rangka upaya mewujudkan situasi aman dan kondusifnya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di kalangan pelajar, yang harus ditanamkan sejak dini.
Seperti dikatakan Kapolres Tobasa, AKBP Agus Waluyo, bahwa pemahaman semangat kebersamaan dan rasa persaudaraan sudah seharusnya diberikan kepada pelajar di daerah itu. Ini dalam bentuk himbauan dan kegiatan kreatif pelatihan kebersamaan dan persaudaraan antar pelajar.
“Terbentuknya semangat kemanusiaan ditanamkan dari tingkat pelajar. Mewujudkan jiwa seseorang, sehingga membentuk mata batin yang memandang orang lain apapun latar belakang pada dirinya sebagai saudara yang harus dihargai dan disayangi,” terang Kapolres.
Hal ini sesuai dengan ideologi Negara Indonesia Pancasila sila ke 2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang mengajarkan supaya warga bangsa dalam kehidupan bersosial selalu konsisten memiliki sikap hormat terhadap sesama.
“Juga dapat menghormati harkat dan martabat manusia secara konkret. Yang saling menghormati dan menjamin terselenggaranya pemenuhan hak-hak asasi manusia itu sendiri. Sikap demikian mencerminkan sifat warga bangsa yang beradab dan bermoral, pungkas Kapolres.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan Polres Tobasa di setiap Polsek. Kegiatan tim kreatif, seperti yang dilaksanakan di halaman Polsek Balig dipimpin Iptu Bungaran Samosir, pada Senin (26/8/2019) untuk menghindari perkelahian antar sekolah, di wilayah hukum Polres Tobasa.
Adapun kegiatan dimaksud, upaya memberikan himbauan dan arahan kepada siswa-siswa yang berkelahi. Memberikan pengertian dan kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendidik anak sekolah bersama Polri dalam lingkungan sekolah dan sekitar kampungnya.
Terakhir, menampilkan permainan yang menumbuhkan kebersamaan dan persaudaran di Tobasa yang masih mempunyai ikatan tali persaudaraan yang kuat, serta masih satu rumput dalam adat Batak. (asri)