Sejumlah Persoalan di Siantar, Mangatas Silalahi Sebut Hefriansyah Gagal Memimpin

Siantar, Lintangnews.com | Indikator-indikator kegagalan Wali Kota Siantar, Hefriansyah dalam memimpin Kota Siantar semakin mengemuka.

Rentetan persoalan mulai dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) yang saat ini diusut Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) dan kasus dugaan korupsi di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ditangani Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejari) Siantar.

Dan teranyar kasus mangkraknya pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh, pada bulan Maret 2019 lalu sudah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam laporan hasil audit mereka terkait keuangan Pemko Siantar terjadi pemborosan anggaran sebesar Rp 913.829.702,68.

Dalam kasus ini, pihak Polres Siantar telah melakukan penyelidikan ke lokasi pembangunan Tugu Sangnaualuh di Lapangan Adam Malik.

Selanjutnya kasus pembangunan baleirong Pasar Horas yang saat ini juga ditangani Poldasu dan sejumlah persoalan lainnya.

Menyikapi sejumlah persoalan ini, Wali Kota, Hefriansyah dinilai gagal memimpin di Siantar.

“Banyaknya persoalan ini, sebuah penilaian kegagalan Wali Kota. Bayangkan selama dia (Herfiansyah) menjabat baru beberapa tahun sudah lebih 3 kasus,” sebut Wakil Ketua DPRD Siantar, Mangatas Silalahi saat dikonfirmasi, Jumat (13/9/2019).

Terkait sejumlah persoalan ini, Mangatas berharap kepada seluruh instansi penegak hukum yang menangani kasus dugaan korupsi di Siantar agar secepatnya menangani kasus tersebut.

“Kita berharap secepatnya dituntaskan, supaya lebih jelas,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini dinilai cukup penting untuk kepastian hukum ditengah-tengah masyarakat, dan konsentrasi pelayanan masyarakat dapat terwujud secara penuh.

“Ditegaskan saja sama penyidik biar ada kepastian, jangan nanti tiba-tiba ada yang ditangkap,” tutupnya. (Elisbet)

Wakil Ketua DPRD Siantar Mangatas Silalahi.