Siantar Imlek Fair Tahun Keempat, Panitia Gelar Bakti Sosial

Siantar, Lintangnews.com | Dalam rangka merayakan imlek, etnis Tionghoa di Kota Siantar kembali menggelar Siantar Imlek Fair 2570/2019 akan dikemas dengan berbagai hiburan.

Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang digelar untuk keempat kalinya. Kali ini akan digelar selama 1 minggu yaitu tanggal 21-27 Januari 2019 di sepanjang Jalan Bandung dan Jalan MT Haryono.

Ketua Panitia, Candra mengatakan, dalam kegiatan ini ada hiburan rakyat dengan mendatangkan sejumlah artis yang berasal dari Medan dan lokal.

Selain itu, disiapkan juga stand untuk menjual pernak-pernik Imlek dan berbagai jenis makanan. Acara ini bagian dari keberagaman dan pruralisme di Siantar.

“Kita mengajak masyarakat Siantar hadir menikmati hiburan rakyat yang diselenggarakan dalam rangka merayakan Imlek. Ada stand yang menyediakan berbagai aneka pernak-pernik dan berbagai jenis makanan,” ucap Candra, didampingi Ketua Walubi Siantar, Susanto, Minggu (20/1/2019).

Dia menambahkan, semangat kebersamaan hingga adanya acara itu tidak lepas dari dukungan Wali Kota, Hefriansyah.

Pasalnya, jauh sebelumnya Wali Kota telah menerima audiensi dari Panitia Siantar Imlek Fair. Wali Kota juga ikut turun langsung mengecek pelaksanaan gotong royong membersihkan saluran air.

Ketua Umum Siantar Imlek Fair, OW Herry Darmawan menambahkan, pihaknya juga turut menggelar bakti sosial (baksos) dengan menjalanankan kotak bantuan.

Lokasi Perayaan Siantar Imlek Fair yang akan dilaksanakan.

Nanti, bantuan itu diserahkan kepada Yayasan Sinar Harapan Kasih Bapa di Jalan PU Pengairan, Kelurahan Simaribun, Kecamatan Siantar Marimbun yang dipimpin Maiden Panjaitan.

Anggota DPRD Kota Siantar itu mengaku dirinya cukup prihatin dan sekaligus terharu dengan baksos yang dilakukan pihak yayasan. Yayasan itu dinilai tulus menampung dan merawat warga yang terganggu jiwanya dengan biaya sendiri.

“Kita berkunjung ke yayasan dan mengetahui adanya orang yang terganggu jiwanya ditampung dari jalanan dan mereka rawat,” ucapnya.

Ow Herry menjelaskan, ada sekitar 8 orang yang terkena gangguan jiwa dan sejumlah orang terlantar dirawat pihak yayasan. Salah satunya adalah anak berusia 2,5 tahun yang lahir di tahun 2016 lalu dari seorang ibu yang mengalami gangguan jiwa.

Pihak Yayasan Sinar Harapan Kasih Bapa mendapatkan ibu dari anak itu di jalanan, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Horas Insani (RSHI) untuk proses persalinan.

“Pihak yayasan tidak meminta uang. Mereka hanya butuh beras dan ikan, karena itu sangat dibutuhkan. Setiap harinya menghabiskan sekitar 10 kg. Orang yang alami gangguan jiwa katanya beda porsi makannya dengan orang normal. Makanya kita prihatin dan memutuskan untuk mencari dana dengan cara menjalankan kotak amal disela-sela acara hiburan,” ucapnya.

Rencananya, di hari pertama, panitia akan memberikan kesempatan kepada Maiden Panjaitan atau yang akrab dikenal Lukas untuk menyampaikan singkat beberapa kegiatan mereka dan harapannya pada masyarakat Siantar.

“Kita ingin menggugah hati masyarakat yang hadir, ikut berpartisipasi atau membantu meringankan beban orang-orang yang punya semangat menolong warga yang terkena gangguan jiwa,” ujar Ow Herry. (irfan)