Tobasa, Lintangnews.com I Tujuan wisata Pantai Pasir Putih, Desa Parparean, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) merupakan pantai Danau Toba yang didominasi pasir yang tepat untuk suasana liburan.
Ditetapkannya kawasan Danau Toba menjadi super prioritas tujuan wisata oleh pemerintah pusat, sejak tahun 2016, masyarakat Desa Parparean mulai berbenah kawasan pantai, hingga menjadi sorotan wisatawan lokal dan mancanegara.
Namun jerih payah masyarakat dalam menata pantai hingga terlihat asri menjadi kandas. Sebab joglo tempat berteduh wisatawan akan dibongkar oleh Pemerintah Kecamatan (Pemkec) Porsea.
Ini dikatakan Camat Porsea, Robert Manurung saat dihubungi via telepon seluler, Senin (24/02/2020), jika di bawah kepemimpinannya akan menerapkan aturan Peraturan Daerah (Perda) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 1990 tentang Penataan Kawasan Danau Toba.
“Terlepas dari nyaman atau tidaknya para wisatawan yang datang berkunjung, pastinya kita harus menegakkan Perda Pemprovsu untuk mengatur 50 meter dari garis pantai Danau Toba harus bebas dari bangunan apapun,” tegas Robert.
Lanjut dia, joglo bukan untuk tempat berteduh wisatawan. “Silahkan wisatawan mencari tempat berteduh sendiri. Setelah dikosongkan pantai akan kita buat menjadi pantai bebas, untuk sarana permainan pantai,” paparnya.
Sementara menurut salah seorang pengunjung, Rudi Manik yang sudah sering membawa anak-anak dari Sekolah Minggu Gereja Katolik di Sipolha, Kabupaten Simalungun menuturkan, keberadaan joglo menyamankan mereka saat berwisata di Pantai Pasir Putih, Desa Parparean.
“Keberadaan bangunan joglo itu bagus, sebab saat kita selesai berenang dapat berteduh menikmati cemilan dan terhindar dari sengatan matahari, ya bagus lah, terutama pasir di pantai sangat bersih,” paparnya.
Sambungnya, jika joglo itu tidak ada lagi, bagaimana para pengunjung berteduh. “Tidak mungkin kita berenang seharian dipanggang matahari. Bisa enggan kita mengunjungi tempat ini, terlebih bagi anak-anak mana tahan dipanggang sinar matahari seharian,” terang Rudi. (Asri)