Siantar, Lintangnews.com | Wali Kota Siantar, Hefriansyah menyerahkan cenderamata kepada Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Waaster Kasad) Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, di rumah dinas (rumsid) Jalan MH Sitorus, Kecamatan Siantar Barat, Jumat (19/7/2019).
Sebelumnya, Hefriansyah menghadiri kegiatan bakti sosial (baksos) Pembinaan Teritorial (Binter) Terpadu dalam rangka Serbuan Teritorial TNI AD TA 2019 di wilayah Kodim 0207/Simalungun, yang juga dihadiri Brigjen TNI Gathut.
Seperti diketahui, Gathut juga memberikan kuliah umum di Universitas HKBP Nommensen Siantar. Gathut menyosialisasikan komunikasi sosial (komsos) cegah tangkal paham radikalisme.
Gathut mengatakan, tujuan diadakan ini acara ini agar paham radikalisme ini tidak sampai kepada generasi muda.
“Apabila terpapar paham radikalisme, itu sangat berbahaya bagi bangsa dan negara kita. Pancasila merupakan satu-satunya paham ideologi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.
Selain itu, Gathut mengaku sangat surprise dengan adanya kegiatan tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada Danrem 022/Pantai Timur dan Dandim 0207/Simalungunkarena semua menyambut dengan antusias. Semoga acara ini sering dibuat,” ujarnya.
Sementara Hefriansyah dalam sambutannya mengatakan implementasi dari pemberdayaan wilayah pertahanan darat melalui pembinaan teritorial dilaksanakan oleh satuan komando kewilayahan dan satuan non komando kewilayahan.
Binter, sambungnya, dijadikan fungsi utama TNI Angkatan Darat dengan tujuan untuk mewujudkan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara di darat, serta mewujudkan kemanunggalan TNI-rakyat.
“Binter memiliki peran penting sebagai katalisator antara masyarakat dengan pemerintah. Aparat teritorial yang mengawasi Binter harus memiliki keterampilan, sehingga dapat diaplikasikan di lapangan dalam setiap pelaksanaan tugas yang diberikan oleh pimpinan,” terang Hefriansyah.
Masih kata Hefriansyah, generasi muda yang mayoritas masih dengan pemikiran idealis, yaitu para mahasiswa serta pemuda pemudi yang tergabung dalam organisasi pemuda, harus bisa menyaring informasi dan mencegah terjadinya doktrin-doktrin serta pemahaman yang keliru yang terjadi di sekitarnya.
“Cara menolak radikalisme dengan mempelajari ajaran agama, kenali modus perekrutan dan gerakan radikal lainnya, tolak dengan tegas bila diajak kajian yang bersembunyi-sembunyi, dan berdialog dengan yang lain bila mendapat materi yang tidak dimengerti,” katanya lagi.
Hefriansyah berharap pertemuan tersebut membawa dampak yang baik bagi kemajuan bangsa dan negara, termasuk di Siantar yang merupakan kota yang bertoleransi tinggi.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan kegiatan bakti sosial di Lapangan Adam Malik, dilanjutkan makan siang bersama di rumdis Wali Kota.
Turut hadir dalam acara itu, Waaster Kasdam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Parluhutan Marpaung, Danrem 022/Pantai Timur, Kolonel Inf Raden Wahyu Sugiarto, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Frans Khisin Panjaitan, Kapolres Simalungun. AKBP Marudut Liberty Panjaitan, Sekda, Gideon Purba, Dandenpom I /I Kota Siantar, Letkol CPM M Choirun dan dari Polres Siantar. (Elisbet)
