Wali Kota Berikan Penguatan Ideologi Pancasila pada Pelajar SMAN 1 Siantar

Wali Kota, Susanti Dewayani, Kapolres, AKBP Fernando dan Kajari, Jurist Precisely Sitepu saat foto bersama siswa-siswi SMA Negeri 1 Siantar 

Siantar, Lintangnews.com | Wali Kota, Susanti Dewayani memberikan pembinaan penguatan ideologi Pancasila kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Siantar.

Kegiatan tersebut berlangsung di aula SMAN 1, Jalan Parsoburan, Senin (14/11/2022). Kegiatan ini bertujuan menanamkan internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui keluarga dan lingkungan dalam berbangsa dan bernegara bagi generasi muda.

Susanti memaparkan, Kurikulum Merdeka yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam Kurikulum Merdeka, pelajar tidak hanya dibentuk untuk menjadi cerdas, namun juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

“Pelajar Pancasila harus memiliki kepedulian pada lingkungannya dan menjadikan kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong-royong,” kata Wali Kota.

Dia menerangkan, ada terdapat 6 elemen atau dimensi Profil Pelajar Pancasila yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Di dalam Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), kata Susanti, profil pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Di lain sisi, Profil Pelajar Pancasila juga mencakup mengenai kemampuan pelajar untuk memiliki paradigma berpikir yang terbuka terhadap perbedaan dan kemajemukan.

Susanti berharap, P5 dapat berjalan dengan baik. Sehingga menjadikan pelajar Indonesia memiliki kualitas yang dapat bersaing secara nasional maupun global.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Jurist Precisely Sitepu menyampaikan, permasalahan hukum yang lebih sering terjadi pada anak-anak remaja adalah penyalahgunaan narkoba.

Penyebabnya, kata dia, dapat dikarenakan kondisi keluarga dan kurangnya perhatian dari keluarga.

“Saat ini banyak anak muda yang terlibat tindak pidana, sehingga perlu peran dari semua untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan terkait tindak pidana. Karena generasi muda merupakan bonus demografi sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan, jadi jangan sampai tercemar,” tukasnya.

Sedangkan Kapolres, AKBP Fernando mengingatkan siswa-siswi agar jangan mengonsumsi narkoba yang bisa menjerumuskan masa depan.

“Adik-adik jangan sekali-kali mencoba-coba untuk mengonsumsi narkoba. Jika sudah tersentuh narkoba, yakin dan percaya masa depan kalian akan hilang. Ini akan menjadi ancaman bagi generasi muda di Siantar dan akan buat malu orang tua, sekolah, serta dapat merugikan diri kita sendiri,” tandasnya.

Salah seorang siswa kelas XII-MIPA, Frans Cevin Damanik mengaku, senang mendapatkan wawasan baru sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Sebagai pelajar, dirinya menjadi tau bahwa negara memiliki harapan besar kepada generasi-generasi penerus.

“Saya semakin tau betapa pentingnya kita mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Saya selaku pelajar akan berkontribusi dengan belajar sungguh-sungguh,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kaban Kesbang Pol Pemko Siantar, Soefie M Saragih, mewakili Dandim 0207/SML, Kepala Sekolah (Kepsek), Bona Sihombing, para guru dan siswa-siswi SMAN 1 Siantar. (Elisbet)