Siantar, Lintangnews.com | Pertemuan dengan sejumlah elemen masyarakat terkait pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh Damanik berlangsung di ruangan Serbaguna Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Daerah (BPPPD) Pemko Siantar, Senin (3/12/2018).
Pemko Siantar dan sejumlah pemuka agama dan tokoh adat menyepakati agar pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh dipindahkan dari lokasi yang sudah ditetapkan sebelumnya yakni di Lapangan Adam Malik.
Wali Kota Hefriansyah saat memimpin rapat terkait permasalahan lokasi pembangunan tugu Raja Siantar, Sangnaualuh Damanik menyampaikan, pertemuan yang dilakukan belum memberikan kesimpulan atas persoalan yang ada merupakan sebuah dinamika ditengah-tengah kemajemukan Siantar.
“Namun pada intinya, mari lah kita duduk bersama. Karena Bumi Habonaron do bona bukan milik saya pribadi, tapi milik kita semua. Sehingga mari kita bicarakan kebutuhan bersama,” sebutnya.
Dipaparkannya, pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh telah lewat paripurna pada tahun 2012, sementara dirinya sebagai Wali Kota hanya meneruskan dan mempercepat harapan seluruh masyarakat Siantar.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota memberikan opsi pembangunan tugu yang akan dilakukan. “Ada 3 lokasi menjadi alternatif. Yakni di Jalan Sutomo depan Taman Makam Pahlawan Nagur, di persimpangan Jalan Sutomo-Jalan Sudirman depan Markas Polres Siantar dan di Pematang (pusat Kerajaan Siantar),” tuturnya sembari menyampaikan pada tahun 2017 pihaknya memperjuangkan agar Raja Sangnaualuh menjadi pahlawan nasional.
Menyangkut dinamika terhadap pembangunan tugu Sangnaualuh Damanik yang sempat berlangsung di Lapangan Adam Malik, sambung Hefriansyah, semua pihak setuju, hanya saja ada masalah tempat atau lokasi.
“Hal ini karena dinilai pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh Damanik dinilai mengurangi ruang terbuka hijau di Lapangan Adam Malik. Pastinya semua pihak yang hadir kali ini sepakat untuk menjalankan hasil paripurna tahun 2012 terkait pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh, sehingga kita mencari lokasi yang baru sehubungan dengan luas Lapangan Adam Malik tidak berkurang,” tandasnya sembari sampaikan pemerintahan yang dipimpinnya tak dapat berjalan tanpa adanya dorongan dari semua pihak sesuai dengan prinsip Sapangambei Manoktok Hitei.
Dalam kesempatan itu, Hefriansyah menuturkan, dalam waktu dekat akan dilakukan kembali untuk membicarakan Tugu Raja Sangnaualuh Damanik. ” Kedepan akan ada pertemuan kembali untuk membicarakan pembangunan tugu Raja Sangnaualuh Damanik” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Partuha Maujana Simalungun (PMS) Kota Siantar, Minten Saragih menyampaikan apresiasinya terhadap Pemko Siantar, karena telah menggelar pertemuan antara tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat guna membahas permasalahan lokasi pembangunan tugu Sangnaualuh.
“Kami atas nama PMS apresiasi pertemuan yang dilaksanakan Pemko Siantar, kami mengucapkan terimakasih. Mendudukkan bersama tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat yang ada di Kota Pematangsantar,” ucap Minten Saragih, yang juga Ketua Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Kota Siantar.
Untuk itu Minten berharap, Wali Kota dapat memahami maksud dan tujuan Partuha Maujana Simalungun. Apalagi katanya, PMS sepertinya memiliki pemikiran yang sama, agar Tugu Sangnaualuh dibangun di Siantar.
“Mudah mudahan melalui pertemuan ini, Bapak Walikota paham apa maksud dan tujuan kami. Kami juga sepertinya satu pendapat untuk pembangunan tugu Sangnaualuh. Namun kalau tempat, terserah kepada Pemerintah Kota, asal jangan melanggar aturan,” pungkasnya.
Hadir di pertemuan itu, Ketua PHBI, Natsir Armaya Siregar, Ketua PMS Siantar, Minten Saragih, Ihutan Bolon Damanik, Kapolres Siantar AKBP Heribertus Ompusunggu, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). (elisbet)